DETAIL DOCUMENT
Self acceptance pada wanita yang mengalami kondisi involuntary childless (ketiadaan anak tanpa rencana)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Author
Efrinda Agustin Damayanti (STUDENT ID : efrinda.agustindamayanti@gmail)
Elisabeth WIdyaning (LECTURER ID : 0704118303)
Subject
Psychology 
Datestamp
2020-02-04 03:29:58 
Abstract :
Alasan yang mendasari wanita untuk menikah, salah satunya karena adanya dorongan untuk menjadi ibu. Namun, pada kenyataannya tidak semua pasangan yang sudah menikah bisa memiliki anak. Kondisi pada pasangan yang tidak memiliki anak tanpa direncanakan disebut juga dengan involuntary childless. Dalam kondisi seperti ini, Self acceptance (penerimaan diri) menjadi salah satu faktor yang berperan penting terhadap kebahagiaan dan kepuasan hidup seseorang. Penerimaan diri merupakan salah satu aspek atau elemen penting yang membantu individu untuk mencapai kesejahteraan dalam hidup (well-being). Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana proses yang dialami oleh wanita dengan kondisi involuntary childless sampai pada tahap penerimaan diri. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan fenomenologis, peneliti melakukan wawancara kepada dua orang informan yang berada pada kondisi involuntary childless. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa untuk bisa sampai pada penerimaan diri, wanita yang mengalami kondisi involuntary childless akan melalui tahap aversion, allowing, dan friendship. Selain itu, kondisi psikologis yang paling terlihat pada perempuan yang mengalami kondisi involuntary childless adalah munculnya emosi-emosi negatif yaitu sedih, terutama ketika melihat orang-orang disekitarnya telah memiliki anak. Untuk dapat sampai pada penerimaan diri, informan harus bisa menerima kondisinya terlebih dahulu. Bentuk-bentuk penerimaan secara internal yang ditunjukkan pada informan yaitu dengan menyerahkan semuanya kepada Tuhan, ikhlas, dan percaya tentang adanya keajaiban dalam hidup (optimis dengan keajaiban Tuhan). Selain itu, ada pula faktor eksternal yang mempengaruhi penerimaan diri pada perempuan yang mengalami kondisi involuntary childless, salah satu faktor eksternal yang banyak memberikan peran adalah dukungan sosial. Dukungan sosial dari lingkungan terdekat sangat mempengaruhi perempuan dengan kondisi involuntary childless untuk dapat survive dalam menjalani kehidupan dan menrima kondisinya dengan ikhlas. 
Institution Info

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya