DETAIL DOCUMENT
Pengaruh senyawa asam 2-(4-(klorometil)benzoiloksi) benzoat pada profil hematologi dan biokimia darah tikus wistar betina sebagai pelengkap uji toksisitas subkronis
Total View This Week0
Institusion
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Author
Ramadhona Dwi Hardianto (STUDENT ID : ramahardianto96@gmail.com)
Catherine Caroline (LECTURER ID : 0724067402)
Yudy Tjahjono (LECTURER ID : 0706068502)
Subject
Pharmacy 
Datestamp
2020-02-25 10:25:06 
Abstract :
Asam Asetilsalisilat (AAS) merupakan golongan Obat Anti-Inflamasi Non Steroid (OAINS) memiliki mekanisme kerja menghambat aktivitas siklooksigenase (COX) secara non-selektif. Meskipun kemampuannya untuk mengurangi nyeri dan inflamasi terbukti efektif, penggunaan secara terus menerus memiliki efek samping serius pada sistem saluran cerna terutama lambung. Penelitian ini bertujuan sebagai dasar mengembangkan asam 2-(4-(klorometil)benzoiloksi)benzoat sebagai obat baru pengganti senyawa turunan salisilat yang memiliki aktifitas analgesik dan anti- inflamasi, dengan fokus uji toksisitas subkronis berdasarkan metode Organization For Economic Coorporation and Development 407 (OECD 407, 2008) khususnya parameter hematologi dan biokimia darah. Menggunakan hewan coba tikus galur wistar betina yang dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kontrol negatif, kontrol positif dan kelompok uji. Kelompok kontrol negatif hanya diberikan PGA 3 %, kelompok kontrol positif diberikan AAS dengan dosis 9 mg/200 gBB dan kelompok uji diberikan senyawa asam 2-(4-(klorometil)benzoiloksi)benzoat yang terbagi dalam 3 kelompok dosis yaitu dengan dosis 9 mg/200 gBB, 18 mg/200 gBB, dan 27 mg/200 gBB. Kelompok kontrol positif dan kelompok uji dibagi lagi menjadi 2 kelompok kecil, yaitu kelompok uji dan satelit, setiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus (n=6). Senyawa diberikan selama 28 hari, sedangkan pada kelompok satelit tikus dibiarkan tidak terpapar oleh senyawa uji selama 14 hari bertujuan untuk melihat proses penyembuhan kembali dari pengaruh toksik atau kemungkinan terjadinya efek toksik tertunda. Didapatkan hasil senyawa uji memberikan pengaruh pada parameter MCV kelompok satelit dosis 27mg/200gBB, parameter MCHC kelompok satelit dosis 18 mg/200gBB dan 27 mg/200gBB serta parameter kreatinin kelompok satelit dosis 18 mg/200gBB dan 27 mg/200gBB. 
Institution Info

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya