DETAIL DOCUMENT
Mata picek kuping kopok (Pemaknaan tokoh masyarakat desa Timbrangan mengenai program CSR bersinergi PT Semen Gresik Rembang)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Author
Yohana Ayu Astari (STUDENT ID : hnastari@gmail.com)
Nanang Krisdinanto (LECTURER ID : 1.)
Yuli Nugraheni (LECTURER ID : 2000.)
Subject
Communication Science 
Datestamp
2020-02-05 08:21:36 
Abstract :
CSR dalam kajian implementasi programnya harus berlandaskan pada nilai-nilai budaya lokal, pemberdayaan masyarakat, program berkelanjutan, didahului dengan need assessment, berhubungan dengan core business serta fokus pada bidang prioritas perusahaan. Penelitian ini akan membahas tentang pengalaman dan pemaknaan tokoh masyarakat Desa Timbrangan mengenai program CSR BERSINERGI milik PT Semen Gresik. Pemaknaan ini dapat dirangkum dalam sebuah terminologi Jawa yang sering diucapkan warga yaitu Mata Picek Kuping Kopok (Mata Buta Telinga Tuli) bukan dalam arti sebenarnya namun, ungkapan tersebut merujuk pada sikap apatis yang muncul akibat kerumitan permasalahan CSR yang terjadi di Desa Timbrangan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian fenomenologi dimana peneliti membiarkan tokoh masyarakat secara aktif mengkonstruksi makna melalui intersubjektifnya yaitu pengalaman terkait program CSR BERSINERGI. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam untuk memperoleh esensi fenomena yang diamati dan diceritakan dari sudut pandang orang pertama yaitu tokoh masyarakat itu sendiri serta kehidupan warga Desa Timbrangan yang hampir seluruhnya bermata pencaharian sebagai petani. Peneliti menemukan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan yang berlangsung selama ini menjadi meaningless (tanpa makna) dan merupakan ritus dari PT Semen Gresik karena berdasarkan pengalaman mereka program CSR yang ada merupakan euforia berderma, meriah, melimpah hingga tak terarah pemberdayaannya serta membelakangi nilai budaya lokal. 
Institution Info

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya