Gambaran stress pada individu dewasa awal yang mengalami gender dysphoria
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Author
Aurora Sis (STUDENT ID : aurorasis02@gmail.com)
Andhika Alexander Repi (LECTURER ID : ..)
Andhika Alexander Repi (LECTURER ID : ..)
Subject
Psychology
Datestamp
2020-02-04 10:43:30
Abstract :
Individu yang telah berada di tahap dewasa awal yang mengalami gender dysphoria atau biasa disebut sebagai gangguan identitas gender masih merasa kebingungan dengan identitas dirinya, yang mana seharusnya di usia dewasa awal individu sudah menemukan jati dirinya dan mulai hidup mandiri bersama pasangan. Hal tersebut menyebabkan munculnya berbagai hambatan pada tahap perkembangan dewasa awal. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran stress yang dialami oleh individu dewasa awal yang mengalami gender dysphoria. Penelitian ini dilakukan dengan dua wanita di tahap dewasa awal pada usia 20 tahun yang mengalami gender dysphoria. Dalam menentukan informan peneliti menggunakan teknik purposive dan snowball sampling. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan pendekatan studi kualitatif fenomenologi. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang mengalami gender dysphoria akan mengalami penolakan dari dalam dirinya dan mengakibatkan informan tersebut merasa bingung dengan kondisi yang dialami, selain itu informan juga mendapat penolakan dari masyarakat dan keluarga sehingga kedua hal tersebut menimbulkan gejala stress dalam diri individu. Gambaran stress dapat terlihat dari aspek yang muncul meliputi aspek kognitif, emosional dan perilaku sosial.
Individu yang telah berada di tahap dewasa awal yang mengalami gender dysphoria atau biasa disebut sebagai gangguan identitas gender masih merasa kebingungan dengan identitas dirinya, yang mana seharusnya di usia dewasa awal individu sudah menemukan jati dirinya dan mulai hidup mandiri bersama pasangan. Hal tersebut menyebabkan munculnya berbagai hambatan pada tahap perkembangan dewasa awal. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran stress yang dialami oleh individu dewasa awal yang mengalami gender dysphoria. Penelitian ini dilakukan dengan dua wanita di tahap dewasa awal pada usia 20 tahun yang mengalami gender dysphoria. Dalam menentukan informan peneliti menggunakan teknik purposive dan snowball sampling. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan pendekatan studi kualitatif fenomenologi. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa individu yang mengalami gender dysphoria akan mengalami penolakan dari dalam dirinya dan mengakibatkan informan tersebut merasa bingung dengan kondisi yang dialami, selain itu informan juga mendapat penolakan dari masyarakat dan keluarga sehingga kedua hal tersebut menimbulkan gejala stress dalam diri individu. Gambaran stress dapat terlihat dari aspek yang muncul meliputi aspek kognitif, emosional dan perilaku sosial.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
