DETAIL DOCUMENT
Problem prosedural vs ancaman terhadap jurnalisme (Bingkai pemberitaan pemberian remisi kasus pembunuhan jurnalis radar Bali di media online)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Author
Nancy Oktavelia (STUDENT ID : nancyoktavelia@gmail.com)
Anastasia Yuni Widyaningrum (LECTURER ID : 0701067803)
Nanang Krisdinanto (LECTURER ID : 0726126602)
Subject
Communication Science 
Datestamp
2020-01-14 06:26:09 
Abstract :
Peristiwa pemberian remisi terhadap tersangka kasus pembunuhan jurnalis Radar Bali pada Januari 2019 menyedot perhatian khalayak karena menjadi polemik, serta terjadi diindikasi dapat menurunkan elektabilitas Jokowi. Ini membuat peristiwa tersebut menarik karena mengandung unsur politik dan melibatkan pula profesi kewartawanan. Berbagai media lantas menyoroti perkembangan peristiwa ini hingga pencabutan remisi. Penelitian ini mengungkap bagaimana empat media online, yaitu Medcom.id, Kompas.com, Viva.co.id dan Jawapos.com dalam membingkai peristiwa ini, di mana Medcom dan Viva dimiliki oleh pelaku aktif politik, sedangkan Kompas dan Jawa Pos tidak. Untuk melihat bingkai ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis framing Pan dan Kosicki yang menganalisa struktur sintaksis, skrip, tematik, dan retoris. Adapun ditemukan dua bingkai dalam hasil analisis, yaitu pemberian remisi sebagai permasalahan teknis prosedural, dan pemberian remisi sebagai ancaman kebebasan pers, di mana Medcom dan Viva mengonstruksi peristiwa ini pada bingkai yang pertama, dan Kompas dan Jawa Pos mengonstruksi peristiwa pada bingkai kedua. Bingkai ini sendiri tak lepas dari pengaruh organisasional serta ideologi dari keempat media tersebut, seperti yang terdapat dalam teori Hierarchy of Influence oleh Shoemaker & Reese. 
Institution Info

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya