Institusion
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Author
Maverick Timotius (STUDENT ID : mavericktimfa@gmail.com)
Nanang Krisdinanto (LECTURER ID : 0726126602)
Brigitta Revia Sandy Fista (LECTURER ID : 0715108903)
Subject
Communication Science
Datestamp
2020-01-15 02:41:18
Abstract :
Fokus penelitian ini untuk mengetahui penerimaan pemilih
millennial terhadap pesan anti poligami dalam dua produk kampanye politik
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yaiu pidato Grace Natalie dan video
unggahan Giring Ganesha. PSI merupakan salah satu partai baru dalam
kontestasi pemilu 2019 yang menggunakan pendekatan komunikasi politik
berbeda. PSI sering menggunakan isu-isu kontroversial seperti menolak
perda agama, melawan penutupan rumah ibadah agama minoritas, serta yang
menjadi fokus dalam penelitian ini, anti poligami. Sebagaimana disampaikan
Hall (2005:119) pesan yang dikirimkan melalui media tidak selalu identik
dengan makna yang terbentuk pada benak audiens. Dengan begitu terdapat
empat informan yang akan dianalisa penerimaannya.
Ada tiga gagasan yang menjadi topik analisis, yaitu poligami
sebagai wujud ketidakadilan pada perempuan, menolak perilaku poligami,
dan partai pendatang baru dengan sikap melawan. Informan memiliki posisi
penerimaan yang serupa dalam menerima tiap gagasan. Informan yang setuju
dengan poligami cenderung berada pada posisi penerimaan opposition.
Poligami oleh informan ini dimaknai sebagai ibadah yang pasti bertujuan
baik, Sehingga informan menolak gagasan dari PSI. Informan yang tidak
setuju dengan poligami cenderung berada pada posisi penerimaan dominant
dan negotiated. Meski memiliki pemaknaan poligami yang sama, informan
bisa berada pada posisi yang berbeda. Perbedaan posisi ini dipengaruhi kadar
toleransi informan terhadap poligami. Informan yang memiliki pengalaman
secara langsung akan memiliki kadar toleransi yang lebih rendah dari
informan yang tidak berpengalaman. Kadar toleransi ini yang kemudian
menentukan informan untuk menerima secara penuh atau sebagian saja
gagasan dari PSI.