Sang pengobral dosa (Studi fenomenologi self disclosure PSK terhadap anak)
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
Author
Apolonaris Davianus (STUDENT ID : apolonarisdavianus@gmail.com)
Nanang Krisdinanto (LECTURER ID : 0726126602)
Theresia Intan Putri H (LECTURER ID : 0725058704)
Nanang Krisdinanto (LECTURER ID : 0726126602)
Theresia Intan Putri H (LECTURER ID : 0725058704)
Subject
Communication Science
Datestamp
2020-02-06 05:06:42
Abstract :
Self disclosure atau pengungkapan diri bertujuan untuk menyampaikan informasi yang sebelumnya disembunyikan. Sebuah pengungkapan diri akan berhasil apabila penutur dengan suka rela menyampaikan informasi yang dimilikinya. Pengungkapan diri menjadi cerminan diri penutur kepada lawan bicara. Penelitian ini membahas tentang bagaimana PSK memaknai self disclosure atau pengungkapan diri terhadap anak. Pengungkapan diri ini dilakukan sebagai bentuk ekspresi cinta yang tak bertepi seorang ibu terhadap anak. Alih-alih PSK adalah sebuah pekerjaan yang dianggap tabu oleh agama dan masyarakat namun hal ini tidak berlaku bagi PSK itu sendiri. Pengungkapan diri ini menjadi penting sebagai bentuk pembelaan sang ibu terhadap anak akan pekerjaan yang sedang digeluti. Penelitian ini menggunakan metode penelitian fenomenologi. Peneliti membiarkan PSK secara aktif membentuk makna dari intersubyektifnya yaitu melalui pengalaman sebagai PSK dan pengungkapan diri kepada anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Teknik wawancara fenomenologis ini bermakna ketika ditempatkan dalam konteks kehidupan PSK itu sendiri dan kehidupan orang-orang di sekitar mereka, seperti lokalisasi Stasiun Kereta Api Wonokromo sebagai tempat PSK bekerja. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pengungkapan diri Lili merupakan bentuk ekspresi dari kecemasan dan ketakutan akan diasingkan oleh anaknya. Faktor yang memengaruhi pengungkapan diri Lili yakni; besaran kelompok dan pengemasan topik yang baik
Self disclosure atau pengungkapan diri bertujuan untuk menyampaikan informasi yang sebelumnya disembunyikan. Sebuah pengungkapan diri akan berhasil apabila penutur dengan suka rela menyampaikan informasi yang dimilikinya. Pengungkapan diri menjadi cerminan diri penutur kepada lawan bicara. Penelitian ini membahas tentang bagaimana PSK memaknai self disclosure atau pengungkapan diri terhadap anak. Pengungkapan diri ini dilakukan sebagai bentuk ekspresi cinta yang tak bertepi seorang ibu terhadap anak. Alih-alih PSK adalah sebuah pekerjaan yang dianggap tabu oleh agama dan masyarakat namun hal ini tidak berlaku bagi PSK itu sendiri. Pengungkapan diri ini menjadi penting sebagai bentuk pembelaan sang ibu terhadap anak akan pekerjaan yang sedang digeluti. Penelitian ini menggunakan metode penelitian fenomenologi. Peneliti membiarkan PSK secara aktif membentuk makna dari intersubyektifnya yaitu melalui pengalaman sebagai PSK dan pengungkapan diri kepada anak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara. Teknik wawancara fenomenologis ini bermakna ketika ditempatkan dalam konteks kehidupan PSK itu sendiri dan kehidupan orang-orang di sekitar mereka, seperti lokalisasi Stasiun Kereta Api Wonokromo sebagai tempat PSK bekerja. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa pengungkapan diri Lili merupakan bentuk ekspresi dari kecemasan dan ketakutan akan diasingkan oleh anaknya. Faktor yang memengaruhi pengungkapan diri Lili yakni; besaran kelompok dan pengemasan topik yang baik
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
