DETAIL DOCUMENT
EKSTRAKSI KAYU MANIS (Cinnamomun Burmanni) KAJIAN PENGARUH VARIASI VOLUME PELARUT DAN WAKTU EKSTRAKSI
Total View This Week0
Institusion
Universitas Muhammadiyah Palembang
Author
JANNATUL FITRI, NIM. 122017045P
Subject
Teknologi Minyak, Lemak, lilin dan Gas Industri 
Datestamp
2020-07-25 02:00:45 
Abstract :
Kayu Manis merupakan produk rempah-rempah yang banyak dijumpai di Indonesia. Menurut Sundari, 2002, selama ini Indonesia masih mengekspornya dalam bentuk gulungan kulit kayu manis (quill) yang mempunyai nilai ekonomi rendah bila dibandingkan dalam bentuk minyak atsiri atau oleoresin, akibatnya kesejahteraan petani masih rendah.Oleoresindigunakan sebagai bahan baku obat, kosmetik, parfum, pengalengan daging, fresh drink dan masih banyak lagi, hingga industri bakery maupun kembang gulapun juga membutuhkan oleoresin. Penelitian dilakukan denganmetode Ekstraksi Sokhlet. sampel yang digunakan yaitu bubuk kayu manis dengan ukuran 100 meshdengan berat 20 gram, kemudian ditambahkan variasi volume pelarut (etanol 96%) (80; 120; 160; 200; 240) mL dengan menggunakan waktu ekstrak (3; 3,5; 4; 4,5; 5) jam dengan suhu 80°C. Hasil ekstraksi kemudian di destilasi, untuk memisahkan pelarut (etanol) dengan oleoresin dengan suhu 80°C. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi volume pelarut dan waktu ekstraksi terhadap produksi oleoresin kayu manis yang dihasilkan yaitu persentase rendemen, kadar sinamaldehid dan densitas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pada proses pembuatan oleoresin kayu manis yaitu dengan ukuran partikel 100 mesh dengan berat 20 gram diperoleh hasil optimal pada volume pelarut (etanol 96%) 200 ml, dengan waktu 4,5 jam menghasilkan persentase rendemen sebesar 63,73%, kadar sinamaldehid sebesar 74% dan densitas sebesar 1,0054 gr/mL. 
Institution Info

Universitas Muhammadiyah Palembang