Abstract :
Arista Betha. 2014. Nilai Filosofi Yang Terkandung Dalam Kain Songket sebagai Ciri Khas
Kebudayaan Masyarakat Palembang (Suatu Tinjauan Historis). Skripsi, Program Studi
Pendidikan Sejarah, Program Sarjana (SI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Palembang. Pembimbing : (1) Dra. Nurhayati Dina, M.Pd., (II) Heryati, S.Pd.,
M.Hum.
Kata Kunci : Nilai, Filosofi, Kain Songket, Palembang.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keinginan penulis untuk mengetahui Nilai Filosofi Yang
Terkandung Dalam Kain Songket Sebagai Ciri Khas Kebudayaan Masyarakat Palembang
(Suatu Tinjauan Historis). Rumusan masalah (1) Bagaimana Sejarah Perkembangan Kain
Songket Palembang? (2) Bagaimana Pengaruh dengan adanya pertumbuhan dan
perkembangan industri kain songket terhadap kehidupan perekonomian masyarakat
Palembang? (3) Nilai Filosofi apa yang terkandung dalam kain songket sebagai ciri khas
kebudayaan masyarakat Palembang? Metode Penelitian yang digunakan penulis adalah
metode pendekatan penelitian historis atau metode sejarah dan Jenis Penelitian adalah
Kajian Pustaka. Kesimpulan penelitian ini adalah (1). Sejarah pekembangan kain songket
Palembang memiliki sejarah yang panjang, mulai dari kejayaan Kerajaan Sriwijaya,
Kesultanan Palembang bahkan sampai sekarang. Sejarah perkembangan kain songket
Palembang juga merupakan hasil dari akulturasi kebudayaan lain yang masuk ke Palembang.
Perkembangan kain songket Palembang semakin berkembang mengikuti permintaan pasar dan
perubahan fungsi sebagai benda pakai atau hiasan. Perkembangan seni kerajinan tenun songket
di Palembang mengalami pasang surut sesuai dengan kondisi sosial dan ekonomi serta
tingginya permintaan kebutuhan kain tenun songket. (2). Pengaruh pertumbuhan dan
perkembangan industri kain songket memberi pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan
perekonomian masyarakat Palembang, industri yang sudah ada berpeluang besar
dikembangkan lagi menjadi sentra industri untuk mendukung industri besar dan pasar
potensial, pesanan songket dari luar daerah semakin meningkat, industri kain songket semakin
tersebar dan jumlahnya pun semakin banyak sehingga dapat memberikan lapangan pekerjaan
pada masyarakat sekitar, dengan demikian mengurangi pengangguran dalam masyarakat,
dengan adanya industri kain songket ini masyarakat tetap dapat mempertahankan kebudayaan
Palembang dengan menenun kain songket sebagai ciri khas budaya masyarakat Palembang dan
warisan budaya nasional. Kemudian dengan adanya industri kain songket ini meningkatnya
taraf kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat Palembang khususnya para pengrajin
tenun songket. (3). Nilai filosofi yang terkandung dalam kain songket sebagai ciri khas
kebudayaan masyarakat Palembang, memiliki berbagai makna dan filosofi yang terkandung
dalam kain songket tersebut dan memiliki sejarah yang menjadikan kain-kain tersebut sebagai
warisan budaya. Nilai filosofi lahir dari makna budaya benda itu sendiri yang terpancar dari
kain songket sebagai kekuatan dalam setiap aksen dan detail motifnya, seperti motif nago
besaung nilai filosofinya menggambarkan penguasa yang akan mempertahankan segala
kekuasaannya dengan berbagai macam cara, nilai filosofis motif Nampan Perak bermakna
sebagai gambaran kejayaan dan sikap patuh para pelayan kerajaan terhadap rajanya, nilai
filosofis dari motif Pucuk Rebung yaitu bagi yang memakainya akan dilindungi dari rintangan
dan cobaan serta sebagai lambang kesejahteraan.