DETAIL DOCUMENT
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah anak yang diinginkan oleh Pasangan Usia Subur (PUS) di wilayah perdesaan Kecamatan Lumbang dan wilayah perkotaan Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan / Muhamad Zainul Anwar
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Malang
Author
Anwar, Muhamad Zainul
Subject
 
Datestamp
2018-09-09 03:00:25 
Abstract :
i ABSTRAK Anwar Muhamad Zainul. 2018. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Anak Yang Diinginkan Oleh Pasangan Usia Subur (PUS) Di Wilayah Perdesaan Kecamatan Lumbang Dan Wilayah Perkotaan Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan. Skripsi. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Prof. Dr. Budijanto M.Sos. (2) Drs. Marhadi Slamet Kistiyanto M.Si. Kata Kunci Jumlah anak yang diinginkan Perdesaan dan Perkotaan Pasangan Usia Subur (PUS) Kunjungan PLKB Kabupaten Pasuruan merupakan kabupaten di Jawa Timur yang memiliki jumlah penduduk 1.581.787 jiwa pada tahun 2015. Kabupaten Pasuruan memiliki wilayah yang luas dan berbagai bentang alam menyebabkan terjadi disparitas pembangunan antara desa dan kota. TFR di pedesaan masih lebih tinggi dibandingkan di perkotaan yakni 2 8 berbanding 2 3. Jumlah anak yang diinginkan secara tidak langsung mempengaruhi TFR. Berdasarkan kondisi tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dan mempengaruhi jumlah anak yang diinginkan dan bobot sumbangan dari faktor-faktor tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik survey. Jenis penelitian termasuk penelitian deskriptif komparatif. Penelitian ini menggunakan teknik probability sampling dengan menggunakan sampel proporsional dan diperoleh sampel berjumlah 96 responden. Analisis data menggunakan tabulasi tunggal tabulasi silang dan regresi linier berganda. Hasil penelitian diperoleh bahwa di wilayah perkotaan Kecamatan Bangil kunjungan PLKB dan tingkat pendidikan berhubungan dan berpengaruh signifikan sedangkan umur kawin pertama dan tingkat pendapatan tidak berhubungan dan berpengaruh signifikan terhadap jumlah anak yang diinginkan. Lokasi penelitian kedua di wilayah perdesaan Kecamatan Lumbang kunjungan PLKB dan pendidikan berpengaruh signifikan sedangkan umur kawin pertama dan pendapatan tidak berpengaruh signifikan. Kunjungan PLKB dan tingkat pendidikan memberikan bobot sumbangan terbesar di kedua wilayah. Saran yang diajukan berdasarkan kesimpulan adalah 1) Dinas Pendidikan memberikan sosialisasi kepada orang tua yang anaknya putus sekolah beasiswa berupa perlengkapan sekolah 2)BKKBN lebih giat mensosialisasikan program KB dan NKKBS dengan mengadakan sosialisasi sesuai dengan kondisi masyarakat 3) Pemkab Pasuruan membangun sarana jalan dan perbaikan sekolah di wilayah perdesaan 4) Departemen Agama memperketat pemberian dispensasi kepada pasangan menikah di bawah umur. 

Institution Info

Universitas Negeri Malang