DETAIL DOCUMENT
Evaluasi existing rencana detail tata ruang wilayah Kota Batu (2013-2030) berdasarkan aspek kerawanan bencana / Leli Widyawati
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Malang
Author
Widyawati, Leli
Subject
 
Datestamp
2018-09-09 03:00:25 
Abstract :
i RINGKASAN Widyawati Leli. 2018. Evaluasi Existing Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Kota Batu (2013-2030) Berdasarkan Aspek Kerawanan Bencana. Skripsi.Jurusan Geografi Program Studi Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr.Didik Taryana M.Si (II) Drs. Rudi Hartono M.Si Kata Kunci Bencana Longsor Bencana Banjir Evaluasi Existing Rencana Tata Ruang Kota Batu merupakan salah satu kawasan yang merupakan rawan bencana longsor dan banjir. Salah satu wilayah rawan bencana longsor dan banjir adalah Kecamatan Batu. Ketika musim hujan tiba di beberapa titik selalu mengalami kejadian longsor dan banjir. Berdasarkan kejadian bencana yang terjadi perlu adanya kegiatan pengkajian kawasan rawan bencana dengan memanfaatkan data exisiting rencana tata ruang wilayah yang telah dibuat untuk meminimalisir terjadinya bencana longsor dan banjir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kondisi existing rencana tata ruang wilayah Kecamatan Batu berdasarkan aspek bencana longsor dan banjir. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data adalah dengan pengukuran lapangan uji laboratorium dan wawancara untuk menentukan nilai AHP untuk kerawanan longsor. Analisis data yang digunakan adalah analisis kerawanan bencana dengan metode AHP untuk longsor dan rasional untuk banjir serta overlay untuk analisis existing RTRW dengan kawasan rawan bencana. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah diketahui bahwa hampir di seluruh Kecamatan Batu merupakan kawasan rawan bencana longsor dan banjir dengan total 34 2% untuk bencana longsor dan 10% untuk bencana banjir dari total wilayah.Kerawanan longsor tersebar di seluruh wilayah Kecamatan Batu dimana kelas agak rawan dengan luas 573 2 hektar tersebar di Kawasan Ngaglik Sisir dan sebagian Pesanggrahan. Kelas rawan seluas 2352 hektar di Oro-Oro Ombo Songgokerto Sumberejo dan Sidomulyo. Kelas sangat rawan seluas 1707 5 hektar di sebagian Oro-oro Ombo dan wilayah Kehutanan. Sedangkan kelas kerawanan banjir untuk kelas tidak rawan seluas 899 2 hektar berada di Oro-oro Ombo dan wilayah Kehutanan. Kelas agak rawan seluas 2030 3 hektar di Ngaglik Sisir dan Sumberejo. Sedangkan kelas rawan dan sangat rawan seluas 1252 3 hektar dan 484 hektar berada di Temas Sidomulyo Pesanggrahan dan Songgokerto.Aspek kebencanaan di Kecamatan Batu dipengaruhi oleh kemiringan lereng penggunaan lahan curah hujan jenis geologi dan tekstur tanah. Berdasarkan hasil overlay existing penggunaan lahan dengan pola ruang yang telah ditentukan terjadi banyak penyimpangan dengan luas penyimpangan sebesar 2349 5 ha atau 47 2% dari total wilayah. Sehingga perlu dilakukan evaluasi existing RDTRW berdasarkan aspek kerawanan bencana. 

Institution Info

Universitas Negeri Malang