DETAIL DOCUMENT
Analisis penggunaan lahan menggunakan data penginderaan jauh untuk evaluasi tata ruang Kota Batu tahun 2016 / Rosyied Kurniawan
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Malang
Author
Kurniawan, Rosyied
Subject
 
Datestamp
2020-09-09 03:00:25 
Abstract :
RINGKASAN Kurniawan Rosyied. 2019. Analisis Penggunaan Lahan Menggunakan Data Penginderaan Jauh Untuk Evaluasi Tata Ruang Kota Batu Tahun 2016.Skripsi. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang pembimbingProf. Dr.Sumarmi M.Pd. dan Purwanto S.Pd. M.Si Kata kunci Penginderaan Jauh Penggunaan Lahan Tata Ruang Perkembangan wilayah yang begitu cepat mendorong perubahan penggunaan lahan di Kota Batu. Ruang terbangun semakin mendominasi sedangkan kawasan lindung semakin sempit menyebabkan pembangunannya tidak terkendali. RTRW bertujuan untuk mengatur pemanfaatan ruang yang terpadu langkah awal untuk meminimalisir inkonsistensi tata ruang yang terjadi adalah dengan pemantauan pemanfaatan ruang melalui pemanfaatan data penginderaan jauh sehingga dapat dilakukan tindakan-tindakan pengendalian. Tujuan Penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan kondisipenggunaan lahan di Kota Batu pada tahun 2016 berdasarkan RTRW Kota Batu.(2) mengevaluasi konsistensi (tingkat kesesuaian) penggunaan lahan di Kota Batu terhadappeta RTRW. (3) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi inkonsistensi (ketidaksesuaian) penggunaan lahan di Kota Batu terhadap RTRW Kota Batu. Metode yang dilakuakan dalam penelitian ini adalah interpretasi visual data penginderaan jauh (citra SPOT-6) tahun 2016 survey lapangan dan studi pustaka serta wawancara untuk memperoleh data faktor-faktor yang mempengaruhi inkosnsistensi lahan. Survey lapangan dan data sekunder dilakunan untuk memperoleh validasi. Tingkat akurasi data pemetaan pnggunaan lahan Kota Batu tahun 2016 adalah 92 65% dari 416 titik sampel berdasarkan metode overall accurity. Adapun tekhnik analisis data yang digunakan dalam penelitian diantaranya tekhnik interpretasi citra metode overlay dan analisis deskriptif. Berdasarkan klasifikasi SNI tinkat III penggunaan lahan di Kota Batu tahun 2016 terdiri dari lahan hutan lahan kering 800.935 Ha lahanperkebunan campuran 120.429 Ha lahan perkebunan industri 305 Ha belukar semak 190.943 Ha pemukiman kota 116.708 Ha pemukiman desa 57.866 Ha fasilitas umum 3.448 Ha kawasan perkantoran 15.540 Ha kawasan militer 4302 Ha kawasan pariwisata 11.248 Ha RTH 4.302 Ha sawah irigasi 193.915 Ha sawah tadah hujan 67.549 Ha.rumput/tanah kosong 13.363 Ha pabrik 953 Ha Setu seluas 0 09 Ha. Kota Batu memeiliki luas kurang lebih 16.261 8 Ha berdasarkan hasil analisis total luas inkonsistensi penggunaanlahan terhadap tata ruang yang terjadi di Kota Batu sebesar 4826.94 Ha atau 25% dari total luas wilayah Kota Batu. Inkonsistensi terbesar terjadi pada tata ruang hutan produksi yang menjadi kawasan pertanian seluas1.847 43 Ha (10 2%) dari total luas wilayah Kota Batu. Faktor-faktor yang menyebabkan inkonsistensi penggunaan lahan dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu (1) Faktor Masyarakat (2) Faktor Pemerintah dan (3) Faktor Kekuatan Pasar. Ketiga faktor penyebab ini tidak berdiri sendiri-sendiri namun saling mempengaruhi.  

Institution Info

Universitas Negeri Malang