DETAIL DOCUMENT
Pengaruh penggunaan megadis (media gambar diam seri) terhadap kemampuan mendongeng siswa kelas VII SMP negeri I Gondang Kabupaten Nganjuk tahun pelajaran 2006/2007 / Alfarisma Melandika
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Malang
Author
Alfarisma Melandika
Subject
LB1603 Secondary Education. High schools 
Datestamp
2009-09-09 03:00:25 
Abstract :
Salah satu keterampilan berbicara dalam aspek kemampuan bersastra di SMP adalah mendongeng. Mendongeng dapat menjalin komunikasi akrab antara pendongeng dan pendengar serta dapat memupuk jiwa kreatif. Salah satu cara yang dapat ditempuh agar pembelajaran mendongeng dapat terlaksana dengan baik adalah dengan menggunakan media gambar diam seri. Penggunaan media gambar merupakan salah satu komponen metode mengajar yang bertujuan untuk mempertinggi proses interaksi guru-siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajar. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh penggunaan megadis terhadap kemampuan mendongeng dilihat dari segi keruntutan pilihan kata yang digunakan dan kelancaran oleh siswa kelas VII SMP Negeri I Gondang Kabupaten Nganjuk tahun pelajaran 2006/2007. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data kemampuan mendongeng adalah media gambar diam seri. Adapun data penelitian ini adalah skor kemampuan mendongeng siswa dari segi keruntutan pilihan kata yang digunakan dan kelancaran baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan analisis data tentang perbedaan pengaruh dua variabel dengan menggunakan uji t pada program SPSS (Statistical Package for the Social Scientis) 11.0 for Windows dapat disimpulkan sebagai berikut (1) ada pengaruh penggunaan megadis terhadap kemampuan mendongeng siswa SMP Negeri I Gondang Kabupaten Nganjuk tahun pelajaran 2006/2007 dari segi keruntutan (2) ada pengaruh penggunaan megadis terhadap kemampuan mendongeng siswa SMP Negeri I Gondang Kabupaten Nganjuk tahun pelajaran 2006/2007 dari segi pilihan kata yang digunakan dan (3) tidak ada pengaruh penggunaan megadis terhadap kemampuan mendongeng siswa SMP Negeri I Gondang Kabupaten Nganjuk tahun pelajaran 2006/2007 dari segi kelancaran. Megadis yang diberikan ternyata mampu membangkitkan motivasi mendongeng bagi siswa dari segi keruntutan dan pilihan kata dengan ditandai (1) siswa dapat mendongeng dengan lengkap dan runtut dari awal hingga akhir cerita mengikuti pola perubahan waktu dan (2) siswa dapat mendongeng dengan menggunakan pilihan kata yang menarik bervariasi tidak monoton dan mudah dipahami. Di lain pihak media gambar diam seri yang digunakan belum mampu membangkitkan motivasi mendongeng siswa dari segi kelancaran dengan ditandai siswa mendongeng dengan cukup lancar sedikit tersendat-sendat tapi kemudian diulang dan diteruskan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh positif penggunaan megadis dalam pembelajaran mendongeng dari segi keruntutan dan pilihan kata yang digunakan. Kelompok eksperimen yang telah mendapatkan perlakuan berupa megadis dapat mendongeng dengan lengkap dan runtut dari awal hingga akhir cerita mengikuti pola perubahan waktu dengan menggunakan pilihan kata yang menarik bervariasi tidak monoton dan mudah dipahami. Kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan berupa megadis mendongeng dengan kurang runtut dan ada tahapan cerita yang tidak diceritakan pilihan katanya kurang menarik kurang bervariasi ada beberapa kalimat yang kurang bisa dipahami dan kurang logis serta ada beberapa kata yang monoton dan diulang-ulang. Megadis tidak memberi pengaruh positif terhadap kemampuan siswa dari segi kelancaran. Kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol mendongeng dengan cukup lancar sedikit tersendat-sendat tapi kemudian diulang dan diteruskan. Peneliti menyarankan hendaknya lembaga pendidikan menyediakan dan memfungsikan dengan baik sarana media gambar diam seri dalam pembelajaran mendongeng karena dapat meningkatkan kemampuan mendongeng siswa. Saran yang diberikan kepada guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia untuk meningkatkan kemampuan berbicara khususnya mendongeng yang masih rendah adalah dengan memperbanyak waktu untuk melatih kemampuan siswa dalam berbicara khususnya mendongeng serta lebih memperbanyak ragam model yang digunakan dalam mengajarkan keterampilan berbicara khususnya mendongeng. Bagi peneliti lain disarankan hendaknya menggunakan media gambar diam seri pada pembelajaran lain atau menggunakan model lain dalam pembelajaran mendongeng. 

Institution Info

Universitas Negeri Malang