DETAIL DOCUMENT
Perbedaan cara negosiasi dan cara agresi dalam penyelesaian konflik berpacaran remaja akhir / Marheinasti
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Malang
Author
Marheinasti
Subject
 
Datestamp
2008-09-09 03:00:25 
Abstract :
Pada setiap hubungan konflik merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Begitu pula pada hubungan berpacaran remaja. Konflik yang timbul harusnya dapat diselesaikan dengan baik oleh pihak-pihak terkait. Penyelesaian konflik yang dilakukan dalam sebuah hubungan bisa menggunakan cara negosiasi dan cara agresi. Setiap orang memiliki kebiasaan sendiri dalam menyelesaikan konfliknya yang dapat disebabkan karena latar belakang remaja. Latar belakang masing masing remaja yang tidak sama akan menyebabkan penyelesaian konflik berpacaran akan menjadi berbeda. Latar belakang yang digunakan untuk melihat perbedaan itu adalah jenis kelamin usia suku lama hubungan pendidikan remaja dan pendidikan orang tua. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif. Sampel penelitian memiliki karakteristik yaitu berusia 17 22 tahun berjenis kelamin laki-laki dan perempuan serta sedang membina hubungan pacaran heteroseksual. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Sampel seluruhnya berjumlah 100 orang dengan rincian 55 orang laki-laki dan 45 orang perempuan membina hubungan selama 1 7 tahun berasal dari beberapa suku. Sampel penelitian seluruhnya merupakan mahasiswa ayah dan ibunya berpendidikan SD sampai sarjana. Instrumen yang digunakan adalah skala adaptasi penyelesaian konflik yang terdiri dari 78 item. Informasi mengenai latar belakang remaja didapatkan dari lembar informasi diri yang disertakan pada skala penyelesaian konflik. Teknik analsisa yang digunakan adalah crosstabulation untuk mengetahui kecenderungan pemilihan cara penyelesaian konflik dan T test 2 sampel untuk mengetahui perbedaan cara negosiasi dan cara agresi. Hasil penelitian (1) Ada kecenderungan pemilihan cara agresi dalam penyelesaian konflik ditinjau dari suku asal subjek (2) Ada perbedaan agresi ditinjau dari jenis kelamin t 2 539 (p 0 013 0 05). Laki-laki memiliki perilaku agresi yang lebih tinggi dari perempuan (3) Ada perbedaan agresi ditinjau dari suku (p 0 016 0 05). Remaja yang berasal dari Madura memiliki perilaku agresi yang paling tinggi dibandingkan dengan kelompok suku yang lain. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada remaja untuk dapat menambah wawasan mengenai cara membina hubungan dan menyelesaikan konflik agar dapat mengurangi cara penyelesaian konflik dengan agresi.  

Institution Info

Universitas Negeri Malang