DETAIL DOCUMENT
Hubungan antara persepsi terhadap beban kerja dengan stres kerja karyawan di kantor pelayanan perbendaharaan negara (KPPN) Pamekasan / Sylvia Noor Anggraeni
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Malang
Author
Anggraeni, Sylvia Noor
Subject
 
Datestamp
2008-09-09 03:00:25 
Abstract :
ABSTRAK Anggraeni Sylvia Noor. 2008. Hubungan Persepsi terhadap Beban Kerja dengan Stres Kerja Karyawan di Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Pamekasan. Skripsi Program Studi Psikologi Jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi FIP Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Drs Moh. Irtadji M.Si (II) Ika Andrini Farida S.Psi M.Psi. Kata kunci persepsi terhadap beban kerja stres kerja. Salah satu faktor pembangkit stres kerja adalah tuntutan tugas atau beban kerja karyawan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) persepsi terhadap beban kerja karyawan (2) tingkat stres kerja karyawan dan (3) menjelaskan hubungan persepsi terhadap beban kerja dengan stres kerja karyawan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) di Pamekasan. Penelitian dengan desain korelasional ini dilakukan pada 50 orang karyawan KPPN Pamekasan. Data persepsi terhadap beban kerja dikumpulkan dengan skala persepsi data stres kerja dikumpulkan dengan skala stres kerja yang telah teruji validitas item dan reliabilitasnya masing-masing 0 689 dan 0 741. Data dianalisis secara deskriptif dan korelasi product moment dengan SPSS 12.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) sebanyak 32 orang atau 64% karyawan memiliki persepsi ringan terhadap beban kerja (2) sebanyak 30 orang atau 60% karyawan memiliki stres kerja rendah (3) ada hubungan positif dan signifikan persepsi terhadap beban kerja dengan stres kerja yang berarti semakin ringan persepsi terhadap beban kerja seorang karyawan maka semakin rendah pula stres kerjanya. Berdasarkan hasil penelitian hendaknya Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Pamekasan melaksanakan (1) pelatihan tentang motivasi dan hakikat kerja agar para karyawan memiliki persepsi yang tepat terhadap pekerjaan (2) pembagian tugas yang relatif merata dalam beban banyaknya dan tingkat kesulitan pekerjaan (3) pelatihan keterampilan bagi karyawan yang mendapatkan pekerjaan dengan tingkat kesulitan tinggi (4) pemberian pengetahuan yang lengkap dan jelas terlebih dahulu tentang tugas yang akan diberikan sehingga karyawan akan lebih mudah dalam melaksanakan tugas. Untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lanjutan dengan ruang lingkup yang lebih kompleks misalnya motivasi religiusitas dan budaya. Keterbatasan penelitian ini adalah hanya menjelaskan satu variabel yaitu persepsi yang berhubungan dengan stres kerja di antara banyak variabel yang bisa mempengaruhi stres kerja karyawan.  

Institution Info

Universitas Negeri Malang