DETAIL DOCUMENT
Hubungan antara orientasi religius dan sikap terhadap hubungan seks pranikah pada remaja awal di Madrasah Tsanawiyah Negeri I Selorejo / Endah Puspita Palupiningrum
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Malang
Author
Palupiningrum, Endah Puspita
Subject
 
Datestamp
2010-09-09 03:00:25 
Abstract :
ABSTRAK Palupiningrum Endah Puspita. 2009. Hubungan Antara Orientasi Religius Dan Sikap Terhadap Hubungan Seks Pranikah Pada Remaja Awal Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Selorejo. Skripsi Program Studi Psikologi Jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing (1) Dr. Fattah Hanurawan. M.Si. M.Ed (2) Anies Syafitri S.Psi. M.Psi. Kata kunci orientasi religius sikap terhadap hubungan seks pranikah. Orientasi religius adalah cara pandang individu mengenai kedudukan agama dalam hidupnya yang menentukan pola bentuk relasi individu dengan agamanya. Sikap terhadap seks pranikah merupakan respon atau reaksi individu terhadap hubungan kelamin sebelum menikah berdasarkan proses evaluasi dalam diri untuk melakukan atau pun tidak melakukan setuju atau tidak setuju maupun mendukung atau tidak mendukung terhadap hubungan seks pranikah. Tujuan penelitian (1) untuk mendeskripsikan orientasi religius (2) untuk mendeskripsikan sikap terhadap hubungan seks pranikah (3) untuk mengetahui hubungan antara orientasi religius instrinsik dan sikap terhadap hubungan seks pranikah pada remaja awal di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Selorejo (4) untuk mengetahui hubungan antara orientasi religius ekstrinsik dan sikap terhadap hubungan seks pranikah pada remaja awal di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Selorejo (5) untuk mengetahui hubungan antara orientasi religius dan sikap terhadap hubungan seks pranikah pada remaja awal di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Selorejo. Penelitian dengan rancangan deskriptif dan korelasional menggunakan subyek penelitian 73 siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Selorejo kabupaten Blitar dan instrumen skala orientasi religius dengan model Likert menggunakan 72 item dan instrumen skala sikap terhadap hubungan seks pranikah menggunakan 72 item. Dari uji coba diperoleh 58 aitem valid untuk skala orientasi religius dan reliabilitas sebesar 0 978 sedangkan pada skala sikap terhadap hubungan seks pranikah diperoleh 53 item valid dan reliabilitas 0 933. Hasil analisis deskriptif dapat disimpulkan bahwa orientasi religius siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Selorejo tergolong ekstrinsik sedangkan hasil analisis sikap terhadap hubungan seks pranikah tergolong positif. Hasil analisis korelasional Product Moment Pearson menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara orientasi religius terhadap hubungan seks pranikah (r -0.351 p 0 002 0.05). Saran yang dikemukakan (1) Bagi Orang Tua diharapkan orang tua dapat memberikan pengawasan dan pendidikan orientasi religius instrinsik sehingga remaja dapat memandang agama sebagai motif utamanya (2) Bagi Pendidik memberikan pengetahuan tambahan kepada siswa untuk menumbuhkan orientasi religius instrinsik dan memberikan informasi kepada remaja mengenai cara bergaul secara baik berdasarkan kaidah-kaidah agama (3) Bagi Remaja diharapkan remaja menumbuhkan orientasi religius yang bersifat instrinsik serta diharapkan mencari informasi mengenai seks pranikah yang benar serta menghayati menginternalisasikan dan mengintegrasikan nilai dan norma agama ke dalam diri pribadinya sehingga menjadi bagian dari hati nurani dan kepribadiannya. (4) Bagi Peneliti Selanjutnya diharapkan pada peneliti selanjutnya melakukan penelitian mengenai sikap terhadap seks pranikah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif.  

Institution Info

Universitas Negeri Malang