DETAIL DOCUMENT
Perkembangan Identitas Seks Perempuan Dewasa Awal (Sebuah Kajian Kasus dengan Perspektif Erikson Mengenai Keintiman Hubungan sesama Jenis Pada Mahasiwa di Tempat Kos) oleh Nina Candra Prihastuti
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Malang
Author
Prihastuti, Nina Candra
Subject
 
Datestamp
2010-09-09 03:00:25 
Abstract :
Subjek (sebut Rafael) arlalah seorang perempuan dewasa awal yangmemiliki ciri menyenangi penampilan macho yaitu dengan memotong pendek rambutnya dengana lasans upayap raktis subjekb erjalan dengank aki lebar menegakkanr p rr menegapkand adq berbicarat egas berjalan di sebelahk anan temannyq menyukai pakaianc asuold i luar kegiatanf ormal sekolahd engank ata lain penampitand ai gaya cenderungm askulin Keaktifan subjek dalam bidang olah raga di sekolah menurnbuhkan perasaan lSupe/ sebagai seonurg perempuan yang mempunyai kemampuan uatrat oan k k tal daya fisik yang lebih di antara tim olah raganya terutaina tim olah raga puha. Dengan kata lain subjek berkesadaran sebagai seorang perempuan. Kemampuan dan kekuraan daya fisihrya juga mendapatkao pengiku n- dari pembimbing olah raganya dengan memberikan dan tepetcayaao menjadik aptend an model b4grt im maupnrnjuniornyas ertaa sistenp embimbingo lah raganya. _ Rafael mengaku mulai tertarik dengan junior tim prtrinya lcarcna mempunyai kemiripan pribadi seperti ibu angkatrya yutq perhatian iembrr. Rafael-mulai merisaukan keadaan dirinya- sarnpai pada akhirnya subjek mengikuti kata hatinya dengan menjalin hubunqan serius dengan teman perempuannya. Dari fenomena-fenomena tersebut maka dalam penelitian ini peneliti merumuskan masalah s bagai b rih (l) bagaimam deshipsi ciri krisis identitas seks yang dialami oleh subjek (2) bagaimana kesulian pribadi-sosial yang dialami dalamd inamilcak eintimrn sesamaje nis da4 (3) bagaimanap ernattamarpi engala-an dengan orang tua dan sekolah yang menimbr lkan kesulitan penyesuaian identitas sekss ubjek sertra(4 ) apakahh al tain yang tidak terdugab elum arcnaU dari observasi aual. Adapun tujuan yang ingin dicapai dari rumusan masalah penelitian brsebut adalah memahami pernahaman subjek terhadap pengalaman atau fenomena pada bJ- k- se1a sebagai bahan pertimbangan untuk rencam tindakan previntif bimbingan kepadas iswa tenkng tugas perkembanganin dividu dalam hat ini adalatt tahapp sikoseksuaal gart idak terJadip adai ndividu yang lain. Penelitian ini di lakukan di salah satu daerah di salah satu kota di provinsi Jawa Timur yang terletak sejauh kurang lebih tiga jam perjalanan dari kota Malang. Penelitian kualitatif berv arietas studi kasus ini dilaksanakan dengan metode pengumpulan data secara partisipatif medium dengan teknik observasi dan wawmrcaraya ng dilakukan dalam suasanap embicaraana tau obrolan santai.A dapun dalamp rosesm enganalisisd ata peneliti banyakm engk4ii dari teori Erikson sebagai tokoh paikodinamik. Berdasarkan hasil penelitian ini pertama deskripsi ciri krisis identitas seks yang dialami adalah adanya kecenderungan individu terhadap sifat-sifat maskulin misalny4 dalam gaya berpakaian style dan cara berperilaku terhadap sesama jenisnya. Kedekatan keintiman yang berlebih antara sesama jenis dalam bcntukbentuku ngkapante rtentum erupakans alahs atuc iri kisis identitasp erans eks.K edua individu mengalamik esulitan pribadi sosial dalam dinamika keintiman sesamaje nis yang ditandai dengan adanya kecemasaq ancaman disebabkan karena perbedaan keadaan diri dengan nilai lingkungan kemudian menyebabkan ketidaknyamanan individu bersangkutan serta lingkungan dan mampu menimbulkan isolasi atau pengucilan Kebingungan krisis identitas seks terjadi karena adanya kesalahan penepsi pemilihan keputusan terhadap identitas yang terbentuk kuat dari lingkungan lekat individu (pengalaman dari keluarga dan lingkungan sekolah). Fenomena yang tampakd ari kebingungana tau krisis identitas seksi ndividu menyebabkanis olasi diri kepada lingkungan atau sebaliknya Ketiga pemahaman pengalaman individu terhadap pola didik orang tua sebagai salah satu faktor yang berperan dalam menimbulkank esulitan perkembanpn dan penyesuaianid entitas diri adalah ayah dianggap sebagai orang yang b rkuasa atau power berwibawa disiplia sehingga harus di contoh oleh individu. Kemudian ibu dianggap sebapi orang yang penyayang penyabar care dan sayang sehingga harus dilindungi. Sedangkan pemahamanp cngalamani ndividu brhadap pola didik sekolah sebagaif aktor yang menimbulkan kesulitan penyesuaian identitas seks adalah sekolah dianggap dapat memberikank epuasand alam berprestasi b erekspresi d an mengaktualisasikand iri dar mencari identitas diri. Keempat Adapun temuan lain yang tidak terduga sebelumnyad ari obserr asaiw al bahrvaa danyak esadarante ntangk enyataanin dividu sebagai perempuan yang mengalami krisis identitas seks serta adanya keinginan untuk berubah Selanjutnypae neliti berharapd ari hasil penelitian ini dapat mernberi sumbanganw acana sebagaid asar usahap reventif agar tidak dialami oleh individu atau remajal ain sertab antuanp enangruans ecarab ijalcsanab aik pernberiand ukungan lingkunganu ntuk mampum embantup elurusanp enyimpangantr E s perkembangan. Sumbanganla in penelitian ini adalahs ebagaid asarp engembangakno nseling perkembangand i s 

Institution Info

Universitas Negeri Malang