DETAIL DOCUMENT
Teks laporan hasil observasi karya siswa kelas X SMA Negeri 8 Malang / Faiz Akmalia
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Malang
Author
Akmalia, Faiz
Subject
 
Datestamp
2016-09-09 03:00:25 
Abstract :
ABSTRAK Fachrudin Imam Hadi. 2015. Pengaruh Penambahan Plastik HDPE (High Density Poly Ethylene) Cara Basah dan Cara Kering Terhadap Kinerja Aspal Beton. Skripsi Prodi S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Drs. Boedi Rahardjo M.Pd. M.T (II) Pranoto S.T. M.T. Kata Kunci HDPE cara basah cara kering aspal beton kinerja aspal beton. Saat ini ada bermacam-macam bahan tambah yang bisa digunakan salah satunya adalah polimer plastik HDPE (High Density Poly Ethylene). Pada penelitian ini plastik HDPE sebagai bahan tambah aspal yang diharapkan dapat memberikan daya tahan aspal terhadap suhu tinggi meningkatkan penetrasi aspal dan meningkatkan kinerja aspal beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui (1) Mengetahui kadar aspal optimum (KAO) pada campuran aspal beton (2) Mengetahui pengaruh penambahan plastik HDPE cara basah dan cara kering terhadap kinerja campuran aspal beton dengan parameter Marshall. Pencampuran plastik untuk menaikkan kinerja aspal beton ada dua cara yaitu cara basah dan cara kering. Kinerja aspal beton ditentukan melalui pengujian parameter Marshall yang meliputi stabilitas flow VIM VMA VFB dan Marshall Quotient. Rancangan campuran penambahan plastik HDPE dengan kadar 3% 3 5% 4 % 4 5% 5%. Diharapkan pengujian aspal dengan penambahan limbah plastik mendapat hasil yang memenuhi spesifikasi yang telah disyaratkan SNI sehingga limbah yang terbuang termanfaatkan secara maksimal. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) pengujian karakteristik bahan penyusun beton aspal memenuhi syarat spesifikasi untuk digunakan campuran aspal beton (2) Sebelum penambahan plastik HDPE nilai KAO yang didapatkan sebesar 6 00% (3) Pengaruh penambahan plastik HDPE cara basah memiliki kinerja lebih baik dari cara kering menghasilkan nilai parameter Marshall dengan Stabilitas yang lebih tinggi. Hal ini kemungkinan disebabkan pada campuran basah plastik yang ditambahkan seluruhnya dapat bercampur dengan aspal. Sedangkan cara kering tidak seluruh plastik bercampur dengan agregat karena sebagian menempel pada wadah tempat pencampuran sehingga kadar plastik berkurang. 8195  

Institution Info

Universitas Negeri Malang