DETAIL DOCUMENT
Faktor-faktor penyebab rusaknya ekosistem hutan mangrove di pantai Ambat Kabupaten Pamekasan / Nurman Muliawan
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Malang
Author
Nurman Muliawan
Subject
 
Datestamp
2009-09-09 03:00:25 
Abstract :
Hutan Mangrove atau Mangal adalah sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu komunitas pantai tropis yang didominasi oleh beberapa spesies pohon-pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin. Pelaksanaan pengelolaan ekosistem hutan mangrove sering berupa konflik kepentingan disatu sisi untuk kepentingan ekonomi dan disisi lain untuk kepentingan konservasi sehingga menibulkan dampak kerusakan bagi hutan Mangrove itu sendiri. Tak terlepas pula Hutan Mangrove yang ada di Kabupaten Pamekasan terus mengalami kerusakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab rusaknya ekosistem Hutan Mangrove yang ada di Kabupaten Pamekasan. Penelitian dilakukan pada Bulan November 2006 sampai dengan Bulan Maret 2007 di Desa Ambat Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan. Analisis yang digunakan adalah Analisis Deskriptif dengan tujuan untuk membuat penjelasan secara sistematis faktual dan akurat mengenai faktor-faktor dan sifat-sifat populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah penduduk yang tinggal di Desa Ambat Dusun Laok Saba yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Sampel responden yang digunakan sebanyak 25% dari 240 responden atau sebanyak 60 renponden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dokumentasi dan wawancara. Letak Astronomis Kabupaten Pamekasan berada pada 1130 19 1130 58 BT dan 60 51 70 31 LS memiliki luas daratan 79.230 ha dan luas lautan 18.000 ha dengan 13 Kecamatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa yang menjadi faktor penyebab kerusakan Hutan Mangrove di Kabupaten Pamekasan adalah aktivitas manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari dan pembuangan sampah rumah tangga ke laut serta faktor alam yang sudah tidak lagi sesuai dengan kondisi fisik hutan mangrove. Tingkat kerusakan hutan mangrove yang ada di Desa Ambat tergolong sangat rusak karena persentase kepadatannya hanya berada pada 5-6%. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penyebab kerusakan hutan mangrove adalah aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup serta tidak sesuainya faktor alam dengan kondisi fisik yang dibutuhkan hutan mangrove maka dari itu disarankan agar dilakukan penyuluhan terhadap penduduk dan dilakukan rehabilitasi terhadap hutan mangrove yang mengalami kerusakan.  

Institution Info

Universitas Negeri Malang