DETAIL DOCUMENT
Evaluasi tingkat bahaya erosi pada lereng gunung Anjasmoro di wilayah kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang / Dian Aristyowati
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Malang
Author
Dian Aristyowati
Subject
 
Datestamp
2009-09-09 03:00:25 
Abstract :
Erosi merupakan proses pengikisan tanah oleh tenaga yang melibatkan pengangkutan oleh air. Erosi yang terjadi di wilayah Kecamatan Wonosalam disebabkan oleh adanya perubahan penggunaan lahan yang semula berupa hutan berubah menjadi lahan pertanian. Pemanfaatan lahan sebagai lahan pertanian memanfaatkan lereng yang relatif curam sehingga erosi yang sering terjadi adalah erosi alur dan gerakan massa tanah (longsor). Erosi pada tingkat lanjut ini menyebabkan dampak yang besar bagi kerusakan lingkungan misalnya banjir. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui 1) Laju erosi pada unit lahan di wilayah Kecamatan Wonosalam 2) Tingkat bahaya erosi pada unit lahan di wilayah Kecamatan Wonosalam dan 3) Arahan bentuk konservasi yang sesuai diterapkan untuk lahan dengan kemiringan lebih dari 15% pada lereng Gunung Anjasmoro di wilayah Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Penelitian ini merupakan penelitian survey dimana pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada obyek penelitian. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengukuran langsung di lapangan dan uji laboratorium. Data primer meliputi struktur tekstur bahan organik dan permeabilitas tanah untuk mencari nilai erodibilitas tanah serta panjang dan kemiringan lereng. Sedangkan data sekunder diperoleh dari dari lembaga-lembaga/ instansi-instansi terkait dengan penelitian ini. Data sekunder meliputi data curah hujan peta atministrasi Kecamatan Wonosalam peta topografi peta jenis tanah dan peta penggunaan lahan. Pengambilan sampel daerah dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling (sample bertujuan). Laju erosi dianalisis dengan menggunakan persamaan RUSLE dan selanjutnya untuk mengetahui Tingkat Bahaya Erosi dengan cara membandingkan laju erosi wajar (Edp) sedangkan konservasi yang perlu dilakukan adalah dengan konservasi vegetatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) laju erosi yang terjadi pada keempat unit lahan sebagai titik sampel adalah unit lahan L3A sebesar 1.426 09 ton/ha/th unit lahan L5A sebesar 3.448 86 ton/ha/th unit lahan H4A sebesar 2.129 51 ton/ha/th dan unit lahan HL6A sebesar 1.455 33 ton/ha/th 2) tingkat bahaya erosi erosi yang terjadi pada unit lahan di wilayah Kecamatan Wonosolam termasuk dalam kriteria sangat tinggi 3) Bentuk arahan konservasi yang disarankan adalah konservasi vegetatif dengan mengubah jenis tanaman kerapatan tanaman serta penghutanan kembali. 

Institution Info

Universitas Negeri Malang