DETAIL DOCUMENT
Faktor yang berhubungan dengan partisipasi pria dalam program keluarga berencana di Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo / Setya Ade Wijaya
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Malang
Author
Wijaya, Setya Ade
Subject
 
Datestamp
2017-09-09 03:00:25 
Abstract :
ABSTRAK Wijaya Ade Setya. 2017. Faktor Yang Berhubungan Dengan Partisipasi Pria Dalam Program Keluarga Berencana Di Kecamatan Kapongan Kabupaten Situbondo.Skripsi Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Dr. Singgih Susilo M.S. M.Si. (II) Drs. Djoko Soelistijo M.Si. Kata Kunci Partisipasi Vasektomi. Pemerintah Indonesia memiliki program keluarga berencana untuk mengatur jumlah penduduknya. Keluarga Berencana adalah program untuk mengatur jumlah kelahiran anak sehingga dapat mengurangi pertambahan penduduk yang berlebihan. Pemerintah melalui lembaga badan kependudukan keluaraga berencana nasional (BKKBN) berupaya untuk mengatur tingkat fertilitas dengan program keluarga berencana yaitu merencanakan jumlah anggota kelurga yang ideal. Kecamatan Kapongan merupakan Kecamatan yang memiliki partisipasi vasektomi sebanyak 527 akseptor jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan Kecamatan lain yang berada di Kabupaten Situbondo. Partisipasi vasektomi adalah seseorang yang menggunakan metode kontrasepsi vasektomi atau dikenal dengan istilah lain MOP (Medis Operasi Pria). Kecamatan Kapongan menjadi daerah penelitian dikarenakan memiliki akseptor vasektomi tertinggi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi wawancara dan dokumentasi. Analisis yang dilakukan menggunakan tabulasi silang tunggal dan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan sikap dukungan istri peran petugas PLKB pendidikan pendapatan dan jumlah anak terhadap partisipasi dalam metode kontrasepsi vasektomi. Akseptor vasektomi rata rata berusia 49 tahun dengan pendidikan Sma dan memiliki penghasilan sebesar Rp 2.334.524 dengan jumlah anak yang dimiliki 2. Hasil penelitian mendapatkan 7 variabel bebas yang diteliti 6 diantaranya memiliki hubungan yang signifikan terhadap partisipasi pria dalam program KB vasektomi. Variabel yang memiliki hubungan yaitu pengetahuan sikap dukungan istri peran PLKB pendapatan dan jumlah anak. Pendidikan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap partisipasi pria dalam metode kontrasepsi vasektomi. ABSTRACT Wijaya Ade Setya. 2017. Factors Associated With Male Participation In Family Planning In Kapongan Subdistrict Situbondo Regency Undergraduate Thesis. Department of Geography Faculty of Social Sciences State University of Malang. Counselor (I) Dr. Singgih Susilo M.S. M.Si. (II) Drs. Djoko Soelistijo M.Si. Keywords Vasectomy participation The Indonesian government has family planning programs to regulate the population. Family planning is a program to regulate the number of births of children so as to reduce excessive population growth. The government through the national family planning agency (BKKBN) seeks to regulate the fertility rate with the family planning program that is planning the ideal members of family. Kapongan Subdistrict is the highest Vasectomy participant that is 527 acceptors this number is more than other subdistrict located in Situbondo Regency. Participation of vasectomy is someone who uses the method of vasectomy contraception or known by another term MOP (Medical Operations Male). Kapongan Subdistrict became the research area because it has the highest vasectomy acceptor. This research uses quantitative approach with data collection done by observation interview and documentation. The analysis was performed using cross-tabulation single and Chi-Square test to find out the relationship between knowledge attitude wife support role of PLKB officer education income and number of children on participation in vasectomy contraception method. Vasectomy acceptors average 49 years old with a high school education and have an income of Rp 2 334 524 with the number of children 2. The results of a study reported seven independent variables studied six of them have a significant relationship to male participation in family planning programs vasectomy. Variables that have a relationship that is knowledge attitude support wife role PLKB income and the number of children. Education does not have a significant relationship to male participation in contraception methods vasectomy.  

Institution Info

Universitas Negeri Malang