Abstract :
Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi tinggi rendahnya pendapatan petani cabai serta menganalisis alternatif kebijakan yang akan dilakukan oleh petani dalam usaha pengembangan agribisnis cabai di Kabupaten Deli Serdang. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Namorambe dan Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang mulai bulan April sampai Juni 2005, dengan metode pengambilan sampel secara acak sebanyak 15 orang petani cabai pada masing-masing kecamatan dan 2 norang pedagang masing-masing kecamatan untuk tiap-tiap mata rantai tataniaga. Petani bertanam cabai untuk memproleh nilai tambah pendapatannya, dimana petani dapat menuju ke pedagang besar maupun ke pedagang pengecer. proses tataniaga cabai sampai ke konsumen akhir melibatkan beberapa lembaga tataniaga, dimana perusahaan dapat menentukan penyaluran produk cabai melalui pedagang besar menyakurkannya ke pedagang menengah selanjutnya ke pedagang pengecer dan menjual ke pemakai. Harga dari tingkat produsen dan tingkat eceran bergerak dalam jalan masing-masing, semakin jauh jarak antara lokasi npenawar dan permintaan, maka semakin besar marketing margin dari tataniaga cabai. Efisiensi pemasaran terjadi jika lembaga pemasaran mampu menyampaikan hasil dari produsen ke konsumen dengan biaya semurah-murahnya dan mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang dibayar konsumen.