Abstract :
Seiring bertambahnya usia, manusia akan menjadi tua, sehubungan
datangnya masa menopause mengandung arti yang mendalam bagi kehidupan
wanita. Hal ini dirasakan sebagai hilangnya sifat intim kewanitaannya. Akibat
lebih jauh adalah timbulnya perasaan tak berharga, tidak berarti dalam hidup
sehingga muncul rasa khawatir akan adanya kemungkinan bahwa orang-orang
yang dicintainya berpaling dan meningggalkannya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
persepsi tentang usia lanjut dengan kecemasan terhadap menopouse pada wanita
usia madya yang berusia 40-50 tahun khususnya yang bertempat tinggal di
Perumnas Simalingkar Lingkungan VI.
Untuk mengukur sejauh mana hubungan persepsi terhadap usia lanjut
dengan kecemasan menghadapi menopouse digunakan teori aspek-aspek
kecemasan yang dikemukan oleh Balckbbum dan Davidson untuk mengungkap
kecemasan terhadap menopouse yaitu suasana hati, pikiran, motivasi, perilaku
gelisah yaitu keadaan diri yang tidak terkendali, dan reaksi-reaksi biologis yang
tidak terkendali, sedangkan untuk mengungkap persepsi terhadap usia lanjut
digunakan teori aspek-aspek persepsi terhadap usia lanjut yang dikemukakan oleh
Thoha yaitu aspek agama, psikologi, keluarga dan kebudayaan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif dengan menggunakan dua skala, yaitu skala kecemasan
terhadap menopouse dan skala persepsi terhadap usia Ianjut. Penilaian skala ini
menggunakan penilaian skala Likert.
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 63 orang
sampel yang diperoleh berdasarkan karakteristik sampel. Hasil penelitian ini
berdasarkan koefisien determinasi variabel persepsi terhadap usia lanjut dengan
kecemasan menghadapi menopouse menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif
antara persepsi terhadap usia lanjut dengan kecemasan dalam menghadapi masa
menopouse sebesar 27,4%. Hal ini membuktikan hipotesis yang dikemukan dalam
penelitian ini diterima. Selanjutnya perbandingan mean hipotetik dan mean
empirik persepsi terhadap usia lanjut (140<168,95), dan kecemasan menghadapi
menopouse (90<138,44), dari hasil perbandingan tersebut dapat diketahui bahwa
subjek penelitian memiliki persepsi yang negatif terhadap usia lanjut dan memiliki
kecemasan yang tinggi menghadapi masa menopouse.