Abstract :
Sebagai konsekuensi kewenagan yang melekat pada pemerintah sebagai
pelaksana dari sebuah Organisasi publik, penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat dalam berbagai sektor sangat dibutuhkan tingkat profesionalisme
dalam kompetensinya sebagai pihak penanggung jawab fungsi pelayanan.
Dapat disadari bahwa tugas yang diemban pemerintah pelayan publik cukup berat
dan berpariasi dengan biaya yang cukup mahal, berbagai disiplin ilmu yang
dibutuhkan keterpaksaan dan kebersamaan tingkat pengabdian di kejujuran yang
sangat tinggi dan lain-lain didukung oleh partipasi masyarakat yang baik dengan
situasi dan kondisi yang kondusip untuk menciptakan dan mendukung kelancaran
suasana pemberian pelayanan, pemerintah melalui keputusan menteri Aparatur
Negara No. 63/Kep/M.AN/7/2003 menyusun dan menetapkan untuk
dikembangkan unsur-unsur yang relevan valid serta reabliple yang di jadikan
sebagai unsur minimal dalam pengukuran indeks dasar kepuasan masyarakat
sehingga pelayanan yang diberikan cukup prima, akurat, tepat waktu dan tepat
sasaran dalam memberikan solusi yang terbaik.
Permasalahan pokok yang menonjol adalah banyaknya anak putus sekolah di
Provinsi Sumatera Utara yang pada umumnya dilatarbelakangi oleh kemiskinan
dan ketidakmampuan orangtua. Disamping itu daya tampung Balai Bina Remaja
Nusa Putra Provinsi Sumatera Utara yang hanya 100 orang dari populasi anak
putus sekolah sebanyak 12.000 orang pertahun atau 0,83%. Namun demikian
peneliti mencoba melihat persepsi anak asuh dari populasi tersebut dengan
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data dan metode deskriptip
korelasional dengan menghubungkan dua variable X dan Y yang diteliti dan
melakukan penujian statistik dengan menggunakan pendekatan kualitatip. Adapun
skala pengukuran variabel X dan Y dipergunakan skala perbedaan semantic atau
bertingkat.
Selanjutnya masyarakat yang mendapatkan pelayanan secara kausalitas
memberikan evaluasi terhadap kinerja yang telah diberikan pemerintah.
Evaluasi kinerja tersebut tergambar pada sebuah pembentukan persepsi
yang mendasar oleh kognisi, afeksi, niat dan pengaplikasian psikomotorik.
Balai Bina Remaja Nusa Putra Provinsi Sumatera Utara sebagai sebuah perangkat
pemerintah daerah Provinsi yang bertugas melaksanakan pelayanan bagi anak
putus sekolah sebagai anak asuh dari keluarga tidak mampu, yatim atau yatim
piatu untuk mendapatkan bimbingan mental, sosial dan pelatihan keterampilan
secara gratis selama satu tahun dengan biaya Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Utara.