Abstract :
Salah satu alat yang dipakai dalam pengawasan adalah dengan menyusun
anggaran. Anggaran merupakan suatu rincian kerja yang dibuat dalam bentuk angka
kuantitatif yang berguna untuk masa yang akan datang. Dengan berpedoman pada
anggaran, maka tujuan perusahaan diharapkan akan tercapai.
Untuk mengawasi biaya operasional perusahaan, cara yang dapat ditempuh oleh
pihak manajemen adalah dengan menyusun anggaran biaya operasional. Menanggapi
uraian singkat ini penulis melihat betapa pentingnya anggaran digunakan dalam
pengawasan biaya operasional perusahaan, karena biaya merupakan elemen yang
sangat menentukan besar kecilnya laba yang akan diperoleh. Prosedur penyusunan
biaya operasi melalui anggaran meliputi laporan manajemen, menganalisis
perbedaan-perbedaan semi mengambil tindakan-tindakan korektif.
Mengingat pentingnya peranan anggaran tersebut maka manajemen harus
mempunyai keahlian dan keterampilan terutama dalam mengantisipasi dan
meramalkan kondisi masa yang akan datang. Seluruh biaya operasi yang terjadi untuk
kegiatan operasional dihadapkan pada anggaran untuk mengetahui penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi, terlebih dahulu dianalisa penyebab dari selanjutnya
diambil tindakan perbaikan, tindakan perbaikan itu bertujuan agar biaya yang
sebenarnya tidak menguntungkan (uncsourable variance) dapat dikendalikan sesuai
dengan standart yang telah ditetapkan, dengan demikian tingkat efisiensi dapat
tercapai. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran sangat penting
dalam pengalokasian biaya guna peningkatan profitabilitas sekaligus untuk
mengantisipasi setiap kemungkinan penyimpangan.
Setelah melakukan peninjauan pada PT. Amal Tani Medan tersebut dibagian
akuntansi dan bagian yang bertanggungjawab dalam perencanaan dan pengawasan
anggaran maka diperoleh untuk tahun 2005 lebih besar dari anggaran yang telah
ditentukan. Berdasarkan masalah yang ada mengemukakan pernyataan bahwa
anggaran biaya operasi tidak realistis sehingga terjadi penyimpangan antara anggaran
dengan realisasi karena pengawasan terhadap anggaran belum maksimal, realisasi
mengalami pemborosan, kenaikan harga dengan kurang pengawasan serta tidak
adanya analisa penyimpangan.