Abstract :
Pada dasarya penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara
persepsi terhadap keharmonisan keluarga dengan kesiapan memasuki perkawinan,
dimana yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah para mahasiswa Fakultas
Berdasarkan uraian teoritis, maka diajukan hipotesis penelitian yang
berbunyi: ada hubungan yang positif antara persepsi terhadap keharmonisan
keluarga dengan kesiapan mamasuki perkawinan. Artinya semakin positif persepsi
terhadap keharmonisan keluarga, maka semakin siap memasuki perkawinan.
Sebaliknya semakin negatif persepsi terhadap keharmonisan keluarga, maka
semakin tidak siap memasuki perkawinan.
Dalam upaya untuk membuktikan hipotesis di atas, maka digunakan
metode analisis data Analisis Korelasi Product Moment, dimana berdasarkan
analisis diperoleh hasil sebagai berikut: 1 ). Terdapat hubungan positif yang
sangat signifikan antara persepsi terhadap keharmonisan keluarga dengan
kesiapan memasuki perkawinan. Hasil ini dibuktikan dengan koefisien korelasi rxy
= 0,363 ; p < 0,010. Artinya semakin positif persepsi terhadap keharmonisan
keluarga, maka semakin tinggi kesiapan memasuki perkawinan, sebaliknya
semakin negatif persepsi terhadap keharmonisan keluarga, maka semakin rendah
kesiapan memasuki perkawinan. Berdasarkan hasil ini, maka hipotesis yang telah
diajukan dalam penelitian ini, dinyatakan diterima. 2). Sumbangan yang diberikan
oleh variabel persepsi terhadap keharmonisan keluarga terhadap kesiapan
memasuki perkawinan adalah sebesar r2 = 0,132. Ini artinya bahwa persepsi
terhadap keharmonisan keluarga memberikan andil terhadap kesiapan memasuki
perkawinan sebesar 13,2%. Selebihnya terdapat 86,8% pengaruh dari faktor lain
yang terhadap kesiapan memasuki perkawinan adalah faktor fisiologis, psikologis
dan faktor sosial ekonomi. 3). Para mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Medan Area temyata memiliki persepsi yang tergolong sedang terhadap
keharmonisan keluarga, dimana nilai rata-rata empirik yang diperoleh yakni
97, 177 tidak berselisih secara berarti dengan nilai rata-rata hipotetiknya, yakni
97 ,5. Kemudian dalam hal kesiapan memasuki perkawinan, para mahasiswa
Fakultas Psikologi Universitas Medan Area tergolong pada kategori yang sedang,
sebab nilai rata-rata empirik yang diperoleh sebesar 104,850 selisihnya dengan
nilai rata-rata hipotetik 97,5 tergolong tidak berarti.