Abstract :
Perawat merupakan salah satu dari berbagai profesi yang berperan untuk
membantu individu yang mengalami masalah-masalah fisiologi. Perawat adalah
suatu profesi yang mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan, artinya profesi
keperawatan lebih mendahulukan kepentingan kesehatan masyarakat di atas
kepentingan sendiri, rela dan peduli mengasuh seseorang dan hal ini disebut
perilaku prososial. Individu yang memiliki tingkat kecenderungan yang tinggi
untuk melakukan tindakan prososial, biasanya memiliki karakteristik kepribadian,
yakni memiliki harga diri yang tinggi, rendahnya kebutuhan akan persetujuan
orang lain dan rendahnya kecenderungan menghindari tanggung jawab.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada kontribusi tipe
kepribadian terhadap perilaku prososial pada perawat Rumah Sakit Umum Herna
Medan. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah perawat Rumah Sakit Umum
Herna Medan yang dilaksanakan pada tanggal 28-29 Agustus 2009.
Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan analisis regresi
menunjukkan bahwa adanya korelasi antara tipe kepribadian terhadap perilaku
prososial karena F hitung > F tabel atau 4,849 > 4,023 maka dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh korelasi yang signifikan antara X (bigfive) terhadap Y
(perilaku prososial), juga menunjukan bahwa big five personality mempunyai
kontribusi terhadap perilaku prososial. Berdasarkan hasil perhitungan dengan
menggunakan analisis regresi diperoleh angka (R Square) sebesar 0,084 atau
(8,4%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa kontribusi persentase sumbangan
variabel independent (tipe kepribadian) terhadap variabel dependen (Perilaku
prososial) sebesar 8,4%, sedangkan sisanya 91,6 % dipengaruhi faktor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.
Berdasarkari hasil analisis yang menggunakan Korelasi Product Moment
didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan antara big five personality dengan
perilaku prososial yang signifikan (rxy=0,290;P< 0,05) Berdasarkan perhitungan kedua mean (mean hipotetik dan mean empirik) maka diketahui bahwa, big five
personality (concientiousness) memiliki mean hipotetik 22 dan mean empirik
35,78 dari hasil perbandingan antara mean hipotetik dan mean empirik
menunjukkan bahwa secara rata-rata, subjek penelitian memiliki tipe kepribadian
tinggi dibandingkan dengan populasi secara umum. Sedangkan perilaku prososial
mean hipotetiknya 107 ,5 dan mean empiriknya 152,07 dari hasil perbandingan
antara mean hipotetik dan mean empirik menunjukkan bahwa secara rata-rata
subjek penelitian memiliki perilaku prososial yang tinggi dibandingkan dengan
populasi secara umum.