Abstract :
Bitumen Asbuton sebagai salah satu jenis aspal alam hasil
ekstraksi yang depositnya banyak terdapat di Indonesia merupakan salah
satu alternatif yang dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja campuran
beraspal dimana perkerasan lapis aspal beton sering mengalami kendala
yaitu tidak tercapainya umur rencana akibat kerusakan dini dan sekaligus
diharapkan dapat memanfaatkan bahan lokal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan hasil
optimalisasi perkerasan campuran beraspal Laston Lapis Aus (AC-WC)
apabila digunakan Aspal Minyak dan penambahan Asbuton yang
bervariasi yaitu 0%, 5%, 7% dan 10% serta mendapatkan karakteristik
perkerasan campuran beraspal laston (AC-WC) yang menggunakan batu
gamping sebagai agregat kasar.
Prosedur penelitian menggunakan metode eksperimen dengan
mengacu ketentuan, syarat dan prosedur dari SNI, Bina Marga, AASHTO,
atau organisasi lain yang berkaitan. Sumber data diperoleh dari hasil
penelitian sebagai data primer dan data sekunder diperoleh dari sumbersumber
lain yang merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya.
Untuk campuran dengan penambahan Asbuton 0%, 5%,7% dan
10%, didapatkan nilai kadar aspal optimum (KAO) yang sama adalah
6,2%. Nilai stabilitas adalah 2161 kg, 2257 kg, 2410 kg dan 2371 kg. Nilai
VIM adalah 4,26%; 4,69%; 4,82%; dan 5,10%. Nilai deformasi adalah
1,4825 (0%) dan 0,945 (7%). Dengan penambahan Asbuton akan
meningkatkan nilai stabilitas, dan nilai VIM juga ikut bertambah serta
memperkecil laju deformasi.
Campuran yang banyak menggunakan asbuton menunjukan nilai
stabilitas lebih besar dan lebih tahan terhadap temperature panas dan
memperkecil laju deformasi campuran sehingga diindikasikan dapat
memperbaiki kinerja dari campuran dan menambah durabilitas campuran