Abstract :
Teknik kultur jaringan (in vitro) merupakan salah satu cara untuk menghasilkan bibit yang
sehat dan seragam dalam jumlah besar dengan waktu relatif singkat, tidak membutuhkan
tempat luas, dapat dilakukan sepanjang tahun. Induksi kalus merupakan salah satu tahap
dalam kultur jaringan untuk menghasilkan bibit secara kultur jaringan. Namun demikian,
keberhasilan dalam perbanyakan kalus secara teknik kultur jaringan ditentukan oleh
kemampuan sel eksplan untuk beregenerais hingga membentuk massa sel. Penambahan
air kelapa muda dapat digunanakan sebagai suplemen dalam media secara kultur jaringan
dan mampu meningkatkan daya multipikasi kalus. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh air kelapa muda terhadap pertumbuhan kalus tanaman tebu
varietas PSBM 901 dan varietas Kidang Kencana dalam media dasar Murashige dan
Skoog secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan, Riset
dan Pengembangan, PTPN XIV Pabrik Gula Camming, Kabupaten Bone pada bulan
Maret 2023 sampai dengan Juni 2023. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap
dengan perlakuan 2 faktor. Faktor pertama, air kelapa muda: 0%, 10%, 20% dan 30%.
Faktor kedua, varietas tebu: varietas PSBM 901 dan Kidang Kencana. Dari kedua faktor
tersebut diperoleh 8 kombinasi perlakuan setiap perlakuan diulang 5 kali sehingga
diperoleh 40 satuan percobaan. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dan uji
BNJ 5%. Parameter yang diamati yaitu waktu munculnya kalus, pertambahan bobot kalus,
struktur kalus dan warna kalus. Hasil penelitian menunjukkan bahawa kemampuan eksplan
membentuk kalus berbeda berdasarkan varietas tebu. Kemampuan eksplan tebu varietas
Kidang Kencana membentuk kalus dalam media dasar Murashige dan Skoog dengan
penambahan berbagai konsentrasi air kelapa muda lebih baik dibandingkan dengan tebu
varietas PSBM 901. Penambahan air kelapa muda 30% ke dalam media kultur
Murashige dan Skoog dapat meningkatkan kemampuan eksplan tanaman tebu
membentuk kalus.