Abstract :
Wortel mengalami peningkatan sejalan dengan meningkatnya jumlah permintaan sehingga tanaman wortel berkontribusi untuk dikembangkan karena memiliki peluang pasar dalam melakukan usahatani wortel pasti memiliki berbagai kendala yang sering petani hadapi, salah satunya adalah penggunaan faktor produksi yang tidak efisien untuk memenuhi kebutuhan usahatani wortel. Kegiatan usahatani ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan yang maksimum, untuk mendapatakan keuntungan dari usahatani wortel komoditas ini harus memiliki keterkaitan yang baik antar subsistem dalam sistem agribisnis yang terdiri dari subsistem hulu subsistem usahatani, subsistem hilir dan lembaga penunjang. Adanya keterkaitan antar subsistem yang baik akan memberikan keuntungan antar pelaku agribisnis seperti petani, pedagang dan juga konsumen.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis sistem agribisnis (subsistem agribisnis hulu, subsistem produksi dan usahatani, subsistem hilir, dan subsistem lembaga penunjang) usahatani wortel (2) Menganalisis produksi dan pendapatan usahatani wortel. (3) Menganalisis kelayakan usahatani wortel. (4) Menganalisis tingkat efisiensi pemasaran usahatani wortel. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa. selama 3 bulan yaitu April sampai Juli 2023. Popolasi dalam penelitian ini yaitu masyarakat Desa Kanreapia yang Berprofesi sebagai petani wortel. Metode penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan sampel 12% dari jumlah populasi sehingga diperoleh 36 orang dan penentuan sampel pedagang menggunakan metode Snowball sampling yang dilakukan yaitu wawancara secara mendalam kepada lembaga pemasaran. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif, analisis pendapatan, analisis kelayakan dan analisis efisiensi pemasaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Sistem agribisnis wortel di Desa
Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa menunjukkan bahwa
rekapitulasi dari empat sistem agribisnis usahatani wortel memiliki kriteria
dilaksanakan dengan baik yaitu subsistem hulu memiliki kriteria tersedia, subsistem
usahatani memiliki kriteria sesuai anjuran, subsistem hilir memiliki kriteria
melakukan, dan Lembaga penunjang memiliki kriteria tidak tersedia. (2) Usahatani
wortel Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa. Produksi ratarata
yang dihasilkan per petani ialah 18.360 kg dan rata-rats perhektar 18.735 kg.
Maka total pendapatan yang didapatkan dari hasil penerimaan di kurang dengan
besarnya biaya produksi menghasilkan keuntungan rata-rata per petani sebanyak
Rp. 69.127.929 dan rata- rata perhektar Rp.70.519.971. (3) Usahatani wortel Desa
Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa. memiliki nilai R/C ratio
sebesar 6,11 yang artinya setiap satu satuan rupiah yang dikeluarkan oleh responden
akan memperoleh manfaat sebesar Rp. 6,11 dengan demikian usahatani wortel
layak dikembangkan. (4) Usahatani wortel Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo
Pao, Kabupaten Gowa. pada saluran pemasaran memiliki nilai 17,098 % dengan
kriteria efisien.