Abstract :
Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan suatu komoditas perkebunan yang berperan
penting terkait pembangunan ekonomi, dikarenakan dapat memberikan peluang pekerjaan bagi
setiap rumahtangga petani. Kabupaten Bone adalah salah satu kabupaten yang termasuk
penghasil kakao di Provinsi Sulawesi Selatan dengan luas areal yang cukup tinggi, setelah
Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Luwu. Salah satu desa penghasil kakao di Kecamatan
Lamuru, Kabupaten Bone yaitu Desa Poleonro. Usahatani kakao di Desa Poleonro
dilaksanakan dengan sistem pertanian berkelanjutan dan kemudian produksi kakao yang
dihasilkan menjadi salah satu sumber penghasilan bagi petani kakao. Naik turunnya hasil
produksi petani kakao akan mempengaruhi jumlah pendapatan dan kontribusi pendapatan serta
kemiskinan terhadap rumahtangga petani kakao di Desa Poleonro.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis produktivitas usahatani kakao. (2)
Menganalisis pendapatan usahatani kakao. (3) Menganalisis pendapatan pada rumahtangga
petani kakao. (4) Menganalisis kontribusi pendapatan usahatani kakao, terhadap pendapatan
rumahtangga. (5) Menganalisis kemiskinan petani kakao. Penelitian ini dilaksanakan di Desa
Poleonro, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone dengan pertimbangan bahwa di desa tersebut
sebagian besar petaninya berusahatani kakao. Sampel sebanyak 41 petani kakao yang diambil
menggunakan metode Purposive Sampling. Penelitian menggunakan metode analisis
deksriptif-kuantitatif, analisis biaya dan pendapatan, analisis pendapatan rumahtangga, analisis
kontribusi dan analisis kemiskinan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Rata-rata nilai produksi petani kakao di
Desa Poleonro, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone yang terdiri dari rata-rata luas lahan per
petani yaitu 1,09 ha, rata-rata produksi per petani yaitu 200,878 kg dan produktivitas yaitu
183,512 kg/ha. Hasil produktivitas ini lebih rendah apabila dibandingkan dengan produktivitas
di Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone yaitu 583,8 kg/ha pada tahun yang sama. (2)
Pendapatan usahatani kakao di Desa Poleonro, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone memiliki
rata-rata pendapatan per petani per tahun sebesar Rp.6.569.508 dan rata-rata pendapatan per
hektar per tahun sebesar Rp. 6.004.147, yang termasuk dalam kategori rendah. (3) Pendapatan
rumahtangga petani kakao di Desa Poleonro, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone tinggi
yaitu sebesar Rp.46.200.439 pertahun atau Rp.3.850.036 perbulan yang di bandingkan dengan
UMK (2023) di Kabupaten Bone. Pendapatan ini bersumber dari pendapatan usahatani kakao,
pendapatan non usahatani kakao dan pendapatan non usahatani (yang berasal dari penghasilan
tetap kepala RT dan anggota keluarga). (4) Kontribusi pendapatan pada usahatani kakao
terhadap pendapatan rumahtangga petani kakao di Desa Poloenro, Kecamatan Lamuru,
Kabupaten Bone memiliki persentase 14,21% < K= 35,10%, sehingga termasuk dalam kategori
rendah. (5) Berdasarkan Standar Bank Dunia, hasil penelitian menurut standar Bank dunia
menunjukkan bahwa petani kakao yang menghasilkan pendapatan perhari < 1$ terdapat 18
orang petani, sehingga termasuk dalam kategori miskin sedangkan petani kakao yang termasuk
kategori tidak miskin yang menghasilkan pendapatan perhari ? 1$ berjumlah 23 orang petani.
Berdasarkan data tersebut, sebagian besar petani di Desa Poloenro, Kecamatan Lamuru,
Kabupaten Bone termasuk dalam kategori tidak miskin