Abstract :
Jamur merupakan komoditas yang dapat tumbuh pada lingkungan yang lembab. Beberapa jenis jamur yang dapat dikonsumsi diantaranya jamur tiram, jamur merang, jamur kancing, jamur kuping, dan jamur shiitake. Jamur tiram adalah jamur yang sangat populer dan banyak diusahakan masyarakat tani saat ini. Hidupnya pada kayu-kayu lapuk, serbuk gergaji, limbah jerami, atau limbah kapas.
Efisiensi pemasaran adalah suatu kegiatan pemasaran yang dapat dikatakan efektif jika memenuhui syarat-syarat untuk memberi hasil yang berasal dari petani kepada prosuden dan konsumen dengan mengeluarkan biaya yang paling ekonomis dan mempertahankan porsi yang sesuai dari total yang akan dibayar oleh konsumen akhir kepada lembaga-lembaga yang melakukan kegiatan ini. Pemasaran yang efektif adalah tujuan akhir yang dicapai oleh sistem pemasaran. Hal ini dimungkinkan bila organisasi yang melakukan kegiatan pemasaran dari produsen hingga konsumen merasa puas.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan proses produksi jamur tiram pada usaha KWT-C (2) Mengidentifikasi jumlah produksi dan menganalisis pendapatan jamur tiram pada usaha KWT-C (3) Menganalisis rumusan strategi pemasaran budidaya jamur tiram pada usaha KWT-C (4) Menganalisis efisiensi pemasaran jamur tiram pada usaha KWT-C di Desa Sudirman, Kecamatan Tanralili, Kabupaten Maros. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 21 orang. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, analisis pendapatan, analisis efisiensi pemasaran dan analisis SWOT
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Proses produksi terdiri atas bahan baku baglog, pengayakan serbuk kayu, pencampuran bahan, pengomposan,
pembuatan baglog, sterilisasi baglog, pendinginan baglog, penanaman (inokulasi)
bibit jamur, inkubasi baglog, pembukaan baglog, panen dan pengemasan. (2)
Rata-rata produksi jamur tiram sebanyak 154 kg dan pendapatan yang diperoleh
Rp. 3.859.676. (3) Usaha budidaya jamur tiram disarankan untuk melakukan
strategi agresif dengan memanfaatkan kekuatan (strength) internal usaha untuk
mendapatkan keuntungan dari peluang (opportunity) eksternal untuk mencapai
pertumbuhan usaha yang meningkat. Strategi yang dapat diterapkan oleh usaha
budidaya jamur tiram yaitu memanfaatkan Kemudahan Memperoleh Bahan Baku
untuk terus melakukan kegiatan panen setiap hari agar usaha budidaya jamur
tiram dapat berkembang, Memaksimalkan pelayanan menggunakan SDM tetap
untuk menjaga selera masyarakat dalam mengonsumsi jamur tiram. Strategi
tersebut dilakukan untuk menghadapi pasar global dan persaingan dalam
pengembangan usaha budidaya jamur tiram. (4) Efisiensi usaha budidaya jamur
tiram di Desa Sudirma, Kecamatan Tanralili yaitu sebesar 43,33%. Hal ini
menunjukkan bahwa pengembangan usaha budidaya jamur tiram efisien karena
mendapatkan nilai efisiensi < 50%.