Abstract :
Kendala dalam pemanfaatan tanah salin untuk budidaya tanaman adalah
tingginya kadar garam terlarut utamanya NaCl. Salinitas menurunkan kemampuan
tanaman menyerap air sehingga menyebabkan penurunan kecepatan pertumbuhan.
Penyerapan garam yang berlebihan oleh tanaman akan merusak daun yang lebih tua.
Optimalisasi pemanfaatan tanah salin dapat dilakukan dengan menggunakan varietas
yang toleran terhadap tanah salin. Akan tetapi varietas tanaman cabai rawit yang
toleran terhadap salinitas, membutuhkan berbagai informasi mengenai respon
tanaman terhadap cekaman salinitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
konsentrasi salinitas yang dapat ditoleransi oleh tanaman cabai rawit varietas dewata.
Penelitian ini dilaksankan pada bulan April 2023, di Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini disusun menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 taraf perlakuan yaitu kontrol (0 ppm),
K1 (2.500 ppm), K2 (5.000 ppm), K3 (7.500 ppm), K4 (10.000 ppm) dan K5 (12.500
ppm) dengan 3 kali ulangan, setiap ulangan terdapat 2 polibag tanaman. Parameter
yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, munculnya bunga,
jumlah buah per tanaman, bobot segar, panjang akar, bobot basah, bobot kering dan
berat buah per tanaman. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan ANOVA,
lalu dilakukan uji lanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf
signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman cabai rawit varietas
dewata toleran dan efektif untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif pada pemberian
larutan NaCl 2.500 ppm, 5.000 ppm, dan 7.500 ppm. Tanaman cabai rawit
mengalami cekaman saat pemberian NaCl konsentrasi 10.000 ppm dan 12.500 ppm.