Abstract :
Era globalisasi pasar dan liberalisasi investasi, peran sektor pertanian menjadi semakin penting dan strategis sebagai andalan bagi pertumbuhan ekonomi. Salah satu pusat pertumbuhan baru yang sangat potensial dikembangkan pada masa kini dan mendatang adalah sub sektor perikanan dan kelautan, mengingat pengembangannya secara komersial dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, meningkatkan devisa negara dan memperbaiki kesejahteraan petani / nelayan. Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu produk perikanan penting saat ini. Sejak agroindustri udang windu di Indonesia mengalami penurunan, pengembangan udang vannamei merupakan alternatif budidaya yang cocok dilakukan.
Penelitian ini bertujuan (1) Menganalisis produksi dan pendapatan usaha tambak tradisional dan semi intensif udang vaname di Desa Ampekale, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros. (2) Menganalisis risiko produksi usaha tambak tradisional dan semi intensif udang vaname. (3) Menganalisis risiko pendapatan usaha tambak tradisional dan semi intensif udang vaname. Penelitian ini merupakan studi kasus usaha tambak udang vaname di Desa Ampekale, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, yang dilakukan pada Bulan Juni samapai Agustus 2023. Responden penelitian ini berjumlah 110 dibagi menjadi 55 petani tambak udang vaname tradisional dan 55 petani tambak udang vaname semi intensif. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, analis pendapatan dan kelayakan, dan analisis risiko.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Produksi usaha tambak udang vaname tradisional sebanyak 604,224 Kg sedangkan total
produksi pada usaha tambak udang vaname semi intensif sebanyak 637,335
Kg. (2) Pendapatan usaha tambak udang vaname tradisional sebanyak Rp.
24.636.077,50,- sedangkan pendapatan pada usaha tambak udang vaname
semi intensif sebanyak Rp. 25.787.468,238,- (3) Risiko produksi yang
dihadapi petani tambak udang vaname tradisional di Desa Ampekale,
Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros kecil karena memiliki koefisien
variasi (CV) < 0,5 yaitu 1.9 dan batas bawah (L) > 0 yaitu 113.716,69
sedangkan risiko produksi yang dihadapi petani tambak udang vaname semi
intensif di Desa Ampekale, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros kecil
karena memiliki koefisien variasi (CV) < 0,5 yaitu 0,0 dan batas bawah (L)
> 0 yaitu 154,61. (4) Risiko pendapatan yang dihadapi petani tambak udang
vaname tradisional di Desa Ampekale, Kecamatan Bontoa, Kabupaten
Maros kecil karena memiliki koefisien variasi (CV) < 0,5 yaitu 0,1 dan batas
bawah (L) > 0 yaitu 2.487,75 sedangkan risiko pendapatan yang dihadapi
petani tambak udang vaname semi intensif di Desa Ampekale, Kecamatan
Bontoa, Kabupaten Maros kecil karena memiliki koefisien variasi (CV) <
0,5 yaitu 0,0 dan batas bawah (L) > 0 yaitu 3.024.880,91.