DETAIL DOCUMENT
Analisis Model Pemasaran Produk Kakao (Theobroma cacao L.) Sebagai Upaya Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Pedesaan Di Kabupaten Kolaka Utara (Studi Kasus Pada Petani Kakao di Desa Koroha, Kecamatan Kodeoha)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Muslim Indonesia
Author
Audry Maulidya Ananda Agum, Audry
Subject
S Agriculture (General) 
Datestamp
2023-08-22 08:17:13 
Abstract :
Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa negara. Kakao juga berperan dalam mendorong pengembangan wilayah dan pengembangan agroindustri. Biji kakao dapat dibuat berbagai macam produk seperti olahan makanan, sabun, farfum, obat-obatan dan pembuatan kosmetik. Kakao diharapkan dapat membangun industri - industri hilir pengelolaan kakao di Indonesia. Sejak tahun 2014 luas areal perkebuanan kakao di Indonesia mencapai 1.727.437 ha dengan produksi sebesar 728.414 ton Penelitian ini bertujuan : (1) Menganalisis produktivitas dan pendapatan petani kakao di Desa Koroha, Kecamatan Kodeoha, Kabupaten Kolaka Utara, (2) Mendeskripsikan model pemasaran yang akan digunakan pada hasil panen komoditas kakao, (3) Mendeskripsikan kendala yang dihadapi dalam pemasaran hasil panen komoditas kakao, (4) Mendeskripsikan upaya percepatan pertumbuhan ekonomi pedesaan. Populasi dalam penelitian ini adalah petani kakao di Desa Koroha,Kecamatan Kodeoha, Kabupaten Kolaka Utara adalah berjumlah 165 orang. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 62 orang petani serta 1 orang penyuluh dan 2 orang pengelola kopeasi. Pengambilan sampel reponden petani dilakukan dengan metode Accidental Sampling dengan menggunakan rumus slovin. Metode analisis data yang digunakan analisis deskriptif, analisis pendapatan dan analisis RRA (Rapid Rural Appraisal). Hasil penelitian yakni, 1) Jumlah produksi kakao petani yaitu 30.642 kg, total biaya produksi petani kakao yaitu Rp. 2.227.185. Pendapatan petani kakao di Desa Koroha, Kecamatan Kodeoha, Kabupaten Kolaka Utara, dalam kurun waktu satu tahun sebesar Rp. 9.301.562, 2) Model pemasaran yang digunakan yaitu melalui koperasi dan pedagang pengumpul, 3) Kendala yang dihadapi petani dalam proses pemasaran kakao yaitu koperasi mengalami keterlambatan proses quality control serta keterlambatan pembayaran ke petani dan permainan harga yang dilakukan oleh pedagang pengumpul, 4) Upaya dalam meningkatkan percepatan pertumbuhan ekonomi pedesaan yaitu memiliki tanah yang subur karena produksi pertanian selalu dipengaruhi oleh tingkat kesuburan, meningkatkan kualitas petani yaitu dengan melakukan penyuluhan pertanian berkelanjutan, adanya teknologi pertanian yang canggih dan membentuk kerja sama antar petani untuk menghadapi permasalahan dalam usahatani 
Institution Info

Universitas Muslim Indonesia