Abstract :
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum
yang dibentuk dalam menyelenggarakan program jaminan sosial. Jaminan
Sosial Merupakan salah satu bentuk jaminan perlindungan sosial bagi
setiap orang agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak.
Pengguna BPJS harus menerima rujukan terlebih dahulu jika ingin
mendapatkan pelayanan di rumah sakit yang dipilih. Rujukan yang
digunakan bersifat berjenjang peserta BPJS wajib mendapatkan rujukan
dari pelayanan tingkat pertama untuk mendapatkan pelayanan di tingkat
kedua dan seterusnya.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Bangkala pasien
peserta BPJS pada tahun (2020), yang merupakan jumlah peserta BPJS
yang melakukan pemeriksaan ke FKTP mengalami kunjungan sebanyak
4.855 dengan rasio kunjungan sebesar 40,45, pada tahun (2021)
kunjungan sebanyak 7.825 dengan rasio sebesar 65,20%, sedangkan
pada tahun (2022) kunjungan mengalami peningkatan sebanyak 9.186
dengan rasio sebesar 76,55%. Jumlah rujukan dari fasilitas kesehatan
tingkat pertama (FKTP) ke fasilitas rujukan tingkat lanjut (FKRTL) pada
tahun (2020) sebanyak 805 rujukan (16,5%), di tahun (2021) jumlah
rujukan sebanyak 1.214 rujukan (15,5%), sedangkan pada tahun (2022)
mengalami peningkatan sebanyak 1.541 rujukan dengan rasio rujukan
sebesar (17%). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor yang berhubungan dengan rujukan pasien peserta BPJS di Wilayah
Kerja Puskesmas Bangkala Kota Makassar.
Jenis Penelitian kuantitatif observasional dengan menggunakan
pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan
metode non probability sampling dengan teknik accidental sampling
jumlah sampel sebanyak 282 sampel. Metode analisis data menggunakan
uji univariat dan uji bivariat dengan uji korelasi chi-square.
Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan dengan rujukan pasien BPJS yaitu (p =
0,873>0,05), ada hubungan yang signiikan antara ketersediaan obat-
obatan dengan rujukan pasien BPJS yaitu (p = 0,000<0,05), ada
hubungan yang signifikan antara ketersediaan alat kesehatan dengan
rujukan BPJS yaitu (p = 0,000<0,05), ada hubungan yang signifikan
antara permintaan pasien sendiri dengan rujukan pasien BPJS yaitu (p =
0,000<0,05), ada hubungan yang signifikan antara informasi rujukan
dengan rujukan pasien BPJS yaitu (p = 0,003<0,05).
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengidentifikasi mengenai
faktor-faktor yang berhubungan dengan rujukan pasien peserta BPJS
yang tidak termasuk dalam penelitian ini.