PERANAN HAKIM PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DALAM MEMUTUS PERKARA DI PENGADILAN NEGERI MAKASSAR KELAS 1A KHUSUS
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Muslim Indonesia
Author
Makkuasa, Annisa Asrini
Subject
K Law (General)
Datestamp
2023-09-15 06:31:09
Abstract :
Penelitian ini menggunakan metode penelitian empiris dengan teknik Pengumpulan data menggunakan wawancara dengan teknik ana-lisis Secara kualitatif, yang menggunakan data primer.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis peran-an Hakim dan Pertimbangan Hakim Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) dalam memberikan kepastian dan memutus Perkara Pemutusan Hub-ungan Kerja (PHK). Berdasarkan analisis terhadap data dan fakta maka penulis menyimpulkan antara lain: ada beberapa alasan dan kondisi ter-tentu yang menyebabkan dapat berakhirnya putusnya hubungan ker-ja,baik yang terletak pada pekerja/buruh maupun pengusaha. Ada be-berapa penyebab terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) antara lain : a.) adanya kinerja tidak baik, b.) adanya penolakan pekerja/buruh menandatangani kontrak, c.) karena kesalahan berat yang dilakukan pekerja/buruh, d.) adanya tuntutan dari pekerja/buruh untuk diangkat men-jadi pekerja tetap, e.) adanya efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan yang menyebabkan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).Rekomendasi penulis yaitu : Diharapkan bagi pengusaha agar tidak lagi melakukan pemberhentian pekerja atau PHK secara sewenang-wenang. Sebagaimana diketahui pelaksanaan Pemutusan Hubungan Ker-ja (PHK), ada prosedur hukumnya yang harus didahului terlebih dahulu. Dengan melalui prosedur yang seharusnya,maka persoalan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini tidak perlu diperpanjang sampai ke pengadilan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian empiris dengan teknik Pengumpulan data menggunakan wawancara dengan teknik ana-lisis Secara kualitatif, yang menggunakan data primer.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis peran-an Hakim dan Pertimbangan Hakim Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) dalam memberikan kepastian dan memutus Perkara Pemutusan Hub-ungan Kerja (PHK). Berdasarkan analisis terhadap data dan fakta maka penulis menyimpulkan antara lain: ada beberapa alasan dan kondisi ter-tentu yang menyebabkan dapat berakhirnya putusnya hubungan ker-ja,baik yang terletak pada pekerja/buruh maupun pengusaha. Ada be-berapa penyebab terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) antara lain : a.) adanya kinerja tidak baik, b.) adanya penolakan pekerja/buruh menandatangani kontrak, c.) karena kesalahan berat yang dilakukan pekerja/buruh, d.) adanya tuntutan dari pekerja/buruh untuk diangkat men-jadi pekerja tetap, e.) adanya efisiensi yang dilakukan oleh perusahaan yang menyebabkan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).Rekomendasi penulis yaitu : Diharapkan bagi pengusaha agar tidak lagi melakukan pemberhentian pekerja atau PHK secara sewenang-wenang. Sebagaimana diketahui pelaksanaan Pemutusan Hubungan Ker-ja (PHK), ada prosedur hukumnya yang harus didahului terlebih dahulu. Dengan melalui prosedur yang seharusnya,maka persoalan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ini tidak perlu diperpanjang sampai ke pengadilan.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
