Abstract :
Berdasarkan dari hasil observasi/survei awal yang dilakukan
terhadap semua bagian yang akan menjadi objek penelitian di RSUD Kota
Makassar, terdapat beberapa permasalahan yang menyangkut tentang
kepemimpinan. Permasalahannya yaitu kurangnya rasa tanggung jawab
Pegawai nonmedis terhadap pekerjaan, kurangnya komunikasi antara
Pegawai nonmedis dan pemimpin, sosok pemimpin yang belum mampu
memberikan arahan dan bimbingan kepada para bawahan dengan baik,
dan memperlakukan bawahan secara tidak adil. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap public
service motivation pegawai nonmedis di RSUD Kota Makassar.
Pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian menggunakan
metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional
Study untuk mengetahui apakah ada pengaruh variabel independen
kepemimpinan terhadap variabel dependen public service motivation.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 61 pegawai
nonmedis. Analisis data pada penelitian ini menggunakan 3 analisis yaitu
analisis univariat untuk mendapatkan gambaran karakteristik masing-
masing variabel dan analisis bivariate untuk menganalisis pengaruh
antara dua variabel, dan analisis multivariate untuk mengetahui seberapa
besar kepemimpinan mempengaruhi public service motivation secara
simultan dan parsial, menggunakan program software SPSS uji T dengan
derajat kemaknaan (?) 0,05.
Peneliti melakukan penelitian pada bulan Maret-April 2023 di RSUD
Kota Makassar. Hasil penelitian menunjukkan pada uji T didapatkan
bahwa ada pengaruh signifikan memotivasi bawahan (2,205 > 1,674),
komunikasi (2,044 > 1,674) terhadap public service motivation pegawai
nonmedis di RSUD Kota Makassar dan tanggung jawab (1,684 > 1,674)
terhadap public service motivation pegawai nonmedis di RSUD Kota
Makassar.
Peneliti menyarankan agar pihak RSUD Kota Makassar mencoba
memberikan kesempatan kepada pegawai untuk ikut mengambil inisiatif
dalam penyusunan kebijakan rumah sakit, memberikan pujian kepada
pegawai yang memiliki kinerja yang bagus dan public service motivation
yang tinggi, lebih meningkatkan lagi koordinasi antara pemimpin dengan
pegawai agar manajemen tidak salah dalam memberikan tugas kepada
pegawai diluar job desk pegawai, dan dapat lebih meningkatkan
kemampuan mengendalikan emosi pemimpin.