Institusion
Universitas Muslim Indonesia
Author
Nur Aslinawati, Nur Aslinawati
Subject
S Agriculture (General)
Datestamp
2024-04-04 03:42:55
Abstract :
Desa Taraweang, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pengkep, cukup
terkenal sebagai penghasil kacang mete yang berkualitas, dimana komoditas
kacang mete ini telah banyak dipasarkan ke luar daerah maupun luar provinsi.
Contohnya pada UD. Citra Usaha Mete merupakan home industri pengolahan biji
kacang mete yang kemudian mengolah biji kacang mete tersebut dengan cara
mengupasnya. UD. Citra Usaha Mete telah berdiri sejak tahun 1990 yang dimana
telah memasarkan kacang mete ke luar Pulau Sulawesi.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan proses pengolahan biji
jambu mete gelondongan menjadi kacang mete pada UD. Citra Usaha Mete (2)
Mendeskripsikan mekanisme rantai pasok (supply chain) aliran barang, aliran
keuangan dan aliran informasi pengolahan kacang mete. (3) Menganalisis volume
produksi kacang mete (4) Menganalisis kinerja rantai pasok pengolahan biji
jambu mete menjadi kacang mete pada UD. Citra Usaha Mete di Desa Taraweang
Kecamatan Labbakkang, Kabupaten Pangkep. Jumlah informan pada penelitian
ini sebanyak 8 orang yang terdiri dari 1 pimpinan, 1 bendahara dan 6 karyawan.
Selanjutnya pemilihan sampel petani sebagai pemasok dan sampel lembaga
pemasaran (pengecer) menggunakan metode snowball sampling. Jumlah sampel
petani sebanyak 2 orang dan jumlah sampel pedagang pengecer sebanyak 2 orang.
Hasil penelitian menunjukkan (1) Mekanisme pengolahan biji kacang mete
dimulai dari penjemuran biji jambu mente menggunakan sinar matahari,
kemudian dilanjutkan dengan pengupasan kulit luar setelah itu dilakukan
pengeringan menggunakan oven, kemudian setelah pengeringan telah selesai
dilanjutkan dengan pengupasan kulit dalam, setelah itu dilakukan proses sortir,
apabila proses sortir telah selesai maka selanjutnya dilakukan proses pengemasan.
(2) Mekanisme rantai pasok pada pengolahan kacang mete melalui aliran produk,
aliran keuangan, aliran informasi. Aliran produk, aliran bahan baku dimulai dari petani ke UD Citra Usaha Mete, setelah bahan baku biji jambu Mete di olah
menjadi kacang mete selanjutnya UD. Usaha Mete menjual ke pedagang pengecer
kemudian dari pedagang pengecer ke konsumen akhir. Aliran keuangan dari hilir
ke hulu atau dari konsumen ke pedagang pengecer lalu ke UD. Citra Usaha Mete,
dan terakhir langsung ke petani. Aliran informasi melalui komunikasi telepon
untuk melakukan pemesanan, bahan baku dari petani ke UD. Citra Usaha Mete
dan pengecer ke UD. Citra Usaha Mete. (3) Volume Penjualan pada UD Citra
Usaha Mete pada 5 bulan terakhir mulai dari bulan Agustus sampai Desember
2023 sebesar Rp. 216.525.000 dengan rata-rata penjualan perbulannya sebesar Rp.
43.305.000. (4) Kinerja rantai pasok dengan metode SCOR untuk atribut kinerja
supply chain reliability pada metrik POF didapatkan data aktual yaitu 83,34%,
lebih rendah dari target (benchmark) yaitu 95%, sehingga tidak efisien. Artinya
data aktual kinerja rantai pasok saat ini belum mampu mencapai target 95% dari
data benchmark. Atribut kinerja responsiveness pada metrik OFCT didapatkan
data aktual 42 hari, dan data target (benchmark) yaitu 50 hari, sehingga dikatakan
efisien, artinya lama waktu ketika pesanan diterima hingga sampai ke tangan
konsumen belum mencapai target 50 hari dari data benchmark.