Institusion
Universitas Muslim Indonesia
Author
Muhammad Asbar, Muhammad Asbar
Subject
S Agriculture (General)
Datestamp
2024-04-17 02:44:09
Abstract :
Bawang merah (Allium cepa L.) adalah jenis tanaman yang memiliki umbi sebagai bagian utama yang paling banyak dimanfaatkan. Umbi ini merupakan bagian yang sering digunakan, meskipun beberapa tradisi kuliner juga mengaplikasikan daun tanaman ini.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendekripsikan penggunaan sarana produksi usahatani bawang merah, (2) mendeksripsikan produksi dan menganalisis pendapatan usahatani bawang merah dan (3) menganalisis kelayakan usahatani bawang merah. Penelitian dilakukan di Kelurahan Balla, Kecamatan Baraka Kabupaten Enrekang. Metode penarikan sampel dilakukan secara acak sederahan (simple random sampling method). Jumlah populasi petani di Kelurahan Balla berjumlah 466 orang kemudian sampel ditentukan secara sengaja berdasarkan jumlah petani bawang merah di Kabupaten Enrekang sehingga diperoleh 82 responden. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kuantitatif, dan analisis kelayakan.
Hasil penelitian menunjukkan (1) Penggunaan sarana produksi pada usahatani bawang merah meliputi benih 1.220,32 kg, pupuk kandang 5.987,51 kg, Pupuk urea 162,88 kg, Pupuk SP36 177,07 kg, Pupuk KCL 276,96 kg, pupuk DGW 160,05 kg , pupuk ferthipos 211,69 kg, penggunaan pestisida 0,97 liter, penggunaan herbisida gramaxon dan rambo berturut-turut 0,78 liter dan 0,90 liter serta tenaga kerja 71,18 HOK. (2) Produksi Bawang merah setiap petani dalam setahun menghasilkan 8.379 kg/petani atau 7.785 kg/ha. Pendapatan petani bawang merah yaitu sebanyak Rp.100.398.173/responden atau Rp. 93.617.121/ha. (3) Usahatani bawang merah di Kelurahan Balla, Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang secara finansial layak diusahakan berdasarkan nilai R/C sebesar 4,00 lebih besar dari 1.
Artinya setiap mengeluarkan biaya Rp 1 akan diperoleh penerimaan sebesar Rp.
4,00/resp dengan rata-rata luas lahan responden 1,07 ha