Institusion
Universitas Muslim Indonesia
Author
Zalzabila Dwiari, As.Shafania
Subject
RA Public aspects of medicine
Datestamp
2024-06-05 01:04:13
Abstract :
Berdasarkan Data awal yang didapatkan terdapat 120 KK / Rumah
tangga yang masih berperilaku BABS di wilayah kerja Puskesmas
Manggarabombang, Kabupaten Takalar. Sekitar 16% masyarakat yang
memiliki jamban tapi tidak memenuhi kriteria jamban sehat dan ada yang
tidak memiliki jamban. Salah satu dusun yang tergolong tinggi tidak memiliki
jamban sehat adalah dusun Bontobila, dari 253 KK terdapat 32 KK yang
memiliki jamban namun tidak masuk dalam kategori jamban sehat dan
warga yang tidak memiliki jamban, sehingga masih berperilaku BABS.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian
deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran serta hubungan
antara variabel dependen dan independen. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional. Dalam pengambilan sampel
memakai Purposive sampling. Populasi penelitian ini ialah 253 kepala
keluarga yang terdapat di Dusun Bontobila Desa Bontomanai Kabupaten
Takalar. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Metode analisis
memakai analisis univariat dan bivariat dengan uji chi-square.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan dengan perilaku BABS ( P value = 0,000 < 0,05% ). Tidak ada
hubungan antara peran keoala keluarga dengan perilaku BABS ( P value =
0,100 > 0,05% ). Ada hubungan antara jarak rumah ketempat BAB dengan
perilaku BABS ( P value = 0,000 < 0,05% ). ada hubungan antara
pendapatan dengan perilaku BABS ( P value = 0,022 < 0,05% ). ada
hubungan antara ketersediaan lahan dengan perilaku BABS (P value =
0,000 < 0,05% ).
Hasil penelitian memperlihatkan yakni ada beberapa faktor yang
berhubungan dengan perilaku BABS masyakat di Dusun Bontobila Desa
Bontomanai Kabupaten Takalar yaitu pengetahuan, jarak rumah ketempat
BAB, pendapatan dan ketersediaan lahan. Sedangkan untuk peran kepala
keluarga tidak memiliki hubungan terhadap perilaku BABS.
Dari hasil tersebut peneliti menyarankan masih banyaknya
Masyarakat yang melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) maka
bagi pihak pemerintah dan apparat desa terkait agar dapat memberikan
edukasi ataupun dukungan ke pada masyarakat sehingga dapat mengurangi perilaku BABS di Dusun Bontobila Desa Bontomanai
Kabupaten Takalar.