Abstract :
Tingginya angka Buang Air Besar Sembarangan menjadi masalah kebersihan
dan higiene yang harus dihadapi oleh negara-negara berkembang. Menurut data
dari (WHO, 2021), Indonesia berada di posisi terbesar kedua di dunia dalam hal
jumlah rumah tangga yang masih mempraktikkan BABS. Perilaku kesehatan
masyarakat ditentukan oleh ketersediaan informasi kesehatan. Masyarakat bukan
hanya memerlukan pemahaman, tetapi memerlukan dukungan terhadap fasilitas,
dan sikap positif terhadap berperilaku hidup sehat.
Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi kualitatif dengan pendekatan
femonologi. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas
Mangarabombang Kabupaten Takalar. Sulawesi Selatan pada bulan Februari Maret
2024. Informan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang yang terdiri dari 1
orang informan kunci, 3 informan biasa dan 6 informan pendukung. Analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis tematik, analisis tematik
digunakan untuk menemukan, menganalisis, dan mengurai topik dalam data penelitian kualitatif. Data yang dikumpulkan lalu dianalisis dengan konten, lalu
disajikan dalam bentuk kata-kata.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi promosi Kesehatan berperan
penting dalam upaya Stop BABS di wilayah kerja puskesmas Mangarabombang.
Advokasi yang dilakukan melalui kegiatan pelibatan lintas sektor kepada kepala
desa dan camat, Rakor Kabupaten, dan anggaran pengadaan jamban. Untuk
dukungan sosial dengan adanya dukungan tokoh masyarakat dengan
membersihkan area tempat BABS, edukasi perubahan perilaku dan pemicuan.
Strategi pemberdayaan masyarakat dikhususkan untuk kader dengan Pel atihan
Germas, Pelatihan Jambore kader, pertemuan rutin dengan kader. Dan untuk
kemitraan adanya kerja sama antara puskesmas Mangarabombang dengan
koramil dan polsek serta antara dinas kesehatan kabupaten Takalar dengan dinas
PUPR dan PMD.
Diharapkan upaya yang dilakukan melalui strategi promosi kesehatan dapat
berjalan dengan baik dan tetap mendapat dukungan dari pemerintah terkait agar
tidak terdapat lagi sehingga masyarakat yang buang air besar sembarangan
sehingga kabupaten Takalar bisa mencapai 100% Open Defecation Free di tahun
2024.