Abstract :
Kepuasan pasien mengacu pada tingkat emosi yang dialami pasien
setelah dia membandingkan layanan yang diberikan dengan harapannya.
Kepuasan pasien merupakan salah satu tujuan peningkatan mutu
pelayanan medis. Berdasarkan data kunjungan pasien yang diperoleh dari
kedua Rumah Sakit tersebut menunjukkan nilai indeks efisiensi
pemanfaatan tempat tidur di kedua rumah sakit belum mencapai target
dengan dengan adanya penurunan penerimaan pasien di kedua Rumah
Sakit tersebut menimbulkan pertanyaan Apakah kualitas layanan di yang
diberikan tidak memenuhi harapan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk
mengukur kepuasan pasien BPJS di RSUD labuang Baji dan RS Ibnu Sina.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan
cross sectional untuk membedakan kepuasan pasien BPJS berdasarkan
dimensi Dabholkar. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien BPJS pada
kedua rumah sakit dengan jumlah sebanyak 5455 pasien di RSUD labuang
Baji dan 9844 pasien di RS Ibnu Sina. Teknik pengambilan sampel yaitu
teknik non random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 48 pasien di
RSUD Labuang Baji dan 49 pasien di RS Ibnu Sina. Analisis data yang
digunakan adalah uji non parametrik Mann-Whitney.
Dari hasil penelitian diperoleh tidak ada perbedaan kepuasan pasien
ditandai dengan nilai ? > 0,005 yaitu pada dimensi fisik dengan nilai ? 0,903,
dimensi reliabilitas dengan nilai ? 0,827, dimensi interaksi personal dengan
nilai ? 0,457, dimensi pemecahan masalah dengan nilai ? 0,083, dan
dimensi kebijakan nilai ? 0,903.
Kesimpulannya, tidak terdapat perbedaan kepuasan pasien antara
RSUD Labuang Baji dengan RS Ibnu Sina dari dimensi fisik, dimensi
reliabilitas, interaksi personal, pemecahan masalah, dan kebijakan.
Diharapkan pihak rumah sakit untuk melakukan evaluasi kepuasan pasien
untuk lebih meningkatkan kepuasan pasien terhadap kualitas
pelayanan yang diberikan.