Abstract :
Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan anemia sering terjadi di
remaja putri yang berusia 15 hingga 24 tahun di seluruh Indonesia sebesar
32%. Dan, di Sulawesi Selatan, prevalensinya lebih tinggi dari rata-rata
nasional dengan prevalensi 34,5%. Ini menunjukkan bahwa Sulawesi
Selatan adalah salah satu provinsi tertinggi di Indonesia dalam hal jumlah
kasus anemia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor
yang berhubungan perilaku konsumsi tablet tambah darah pada remaja
putri di SMA Negeri 14 Makassar.
Metode studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
pendekatan cross-sectional dengan desain teknik pengambilan sampelnya
dengan menggunakan accidental sampling dengan jumlah 80 responden.
Data dikumpulkan melalui kuesioner, metode analisis yang digunakan
adalah analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square.
Studi tersebut menunjukkan adanya korelasi hubungan antara
pengetahuan dan kebiasaan perilaku konsumsi tablet tambah darah (pvalue=0.000
<0,05).
Ada
hubungan
antara
sikap
dengan
kebiasaan
perilaku
konsumsi
tablet
tambah
darah
(p-value=0.000
<0,05).
Tidak
ada
hubungan
antara dukungan keluarga dengan kebiasaan perilaku konsumsi tablet
tambah darah (p-value=0,045 <0,05). ada hubungan antara teman sebaya
dengan kebiasaan perilaku konsumsi tablet tambah darah (p-value=0.000
<0,05).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor yang
berhubungan dengan perilaku konsumsi tablet tambah darah pada remaja
putri di SMAN 14 Makassar, termasuk pengetahuan, sikap dan teman
sebaya terhadap kebiasaan konsumsi tablet tambah dara pada remaja
putri. Akan tetapi dukungan keluarga tidak berhubungan dengan kebiasaan
konsumsi TTD pada remaja putri dikarenakan banyaknya aktifitas remaja
yang dilakukan diluar rumah, seperti disekolah atau di tongkrongan
bersama teman sebayanya. Namun, keluarga juga memiliki peran penting
dalam menjaga kesehatan putri mereka
Hasil penelitian peneliti menekankan pentingnya pengetahuan
remaja putri dan dapat merespon positif tentang konsumsi TTD untuk
mencegah anemia sejak usia remaja dan sedini mungkin. Serta saling
mengajak teman sebayanya untuk meningkatkan minat dalam hal positif seperti rutin mengkonsumsi TTD sesuai anjuran. Selain itu, peran orang tua
juga sangat dibutuhkan dalam memastikan Kesehatan putri mereka.
Puskesmas juga diharapkan memberikan dukungan dalam program
pemberian tablet tambah darah di sekolah. dan disarankan bagi peneliti
untuk melanjutkan penelitian terkait perilaku konsumsi tablet tambah darah
pada remaja putri.