Abstract :
Dermatitis kontak merupakan inflamasi pada kulit, umumnya diinduksi
oleh paparan bahan iritan ekstrinsik dan bahan alergen. Berdasarkan wawancara
langsung yang dilakukan oleh peneliti, beberapa pekerja salon mengalami
dermatitis kontak. Gejala yang dialami berupa timbul gelembung kecil berisi
cairan di telapak tangan, kulit di telapak tangan terasa kering dan mengelupas,
telapak tangan merah dan perih akibat sering kontak dengan bahan yang
terdapat disalon. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor yang
berhubungan dengan dermatitis kontak pada pekerja salon di Kecamatan
Mamajang Kota Makassar.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan
pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini sebanyak 60 responden
dari 7 salon. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 pekerja. Instrumen yang
digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat dan
bivariat. Data yang telah di analisis disajikan dalam bentuk tabel kemudian
dijelaskan dalam bentuk narasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan masa kerja dengan
dermatitis kontak (nilai p = 0,043 < 0,05), ada hubungan antara lama kontak
dengan dermatitis kontak (nilai p = 0,022 < 0,05), tidak ada hubungan antara
personal hygiene dengan dermatitis kontak (nilai p = 1,000 > 0,05), tidak ada
hubungan antara penggunaan alat pelindung diri (APD) dengan dermatitis kontak
(nilai p = 0,638 > 0,05).
Kesimpulan dari penelitian bahwa variabel masa kerja dan lama kontak
berhubungan dengan dermatitis kontak. Penelitian ini menyarankan agar pihak
pekerja salon menggunakan pelembab setelah mencuci tangan guna untuk
melapisi permukaan kulit dan mencegah kehilangan air. Penggunaan pelembab
juga dapat digunakan ke area yang terkena dermatitis, hal ini menjaga
kelembapan kulit sehingga proses pemulihan akan menjadi lebih cepat. Pastikan
untuk menggunakan pelembap bebas pewangi, bebas alkohol, dan bersifat
hipoalergenik sehingga tidak mengiritasi kulit lebih jauh.