Institusion
Universitas Muslim Indonesia
Author
Muhammad Fahruddin, Muhammad Fahruddin
Subject
S Agriculture (General)
Datestamp
2024-08-07 07:08:12
Abstract :
Cabai rawit merupakan komoditas agribisnis yang besar pengaruhnya
terhadap dinamika perekonomian nasional sehingga dimasukkan dalam jajaran
komoditas penyumbang inflasi yang terjadi setiap tahun, inflasi di tahun 2010
cabai rawit merah menyumbang 0,22 persen. Kabupaten Enrekang merupakan
salah satu wilayah penghasil cabai tertinggi dikarenakan memiliki curah hujan
tinggi dan rata-rata pegunungan sehingga cocok untuk bercocok tanam khusunya
di Kecamatan Alla yang rata-rata petaninya menanam cabai sebagai sumber
penghasilan. Sistem pemasaran sangat dibutuhkan dalam pendistribusian cabai
rawit untuk meningkatkan harga di tingkat petani. Mengingat pentingnya sistem
pemasaran cabai rawit bagi komoditas pertanian khususnya agribisnis memiliki
pengaruh besar terhadap upaya peningkatan pendapatan.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan budidaya tanaman cabai
rawit di Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang. (2) Mengidentifikasi lembaga
yang terlibat dalam pemasaran cabai rawit. (3) Mengidentifikasi dan menganalisis
saluran pemasaran cabai rawit. (4) Menganalisis marjin pemasaran pada
komoditas cabai rawit. (5) Menganalisis Farmer?s Share pada komoditas cabai
rawit. (6) Menganalisis tingkat efisiensi pemasaran komoditas cabai rawit dan (7)
Menganalisis Profitabilitas Indeks pemasaran komoditas cabai rawit. Penelitian ini
dilakukan di Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang. Penentuan jumlah populasi
seluruh petani cabai rawit sebanyak 634 orang dan sampel petani cabai rawit
sebanyak 100 orang yang ditentukan menggunakan rumus slovin dengan tingkat
kepercayaan 90%. Metode penentuan sampul menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling methode) dan sampel pedagang cabai rawit
ditetapkan menggunakan metode sensus dengan mengambil seluruh pedagang
yang terlibat dalam pemasaran cabai rawit yaitu sebanyak 7 orang responden.
Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif kualitatif (Lembaga dan
Saluran pemasaran) dan analisis kuantitatif (Margin, Farmer?s Share, Efesiensi
Pemasaran dan Profitabilitas Indeks).
Hasil penelitian ini menunjukkan (1) Proses budidaya tanaman cabai rawit
memiliki 6 tahapan, dimulai dari penyiapan benih, persemaian, penyiapan lahan,
penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen. (2) Lembaga yang terlibat dalam
pemasaran cabai rawit ada 4 yaitu petani, pedagang pengumpul, pedagang besar,
dan pedagang pengecer. (3) Terdapat tiga saluran pemasaran cabai rawit yaitu;
Saluran 1 ? Petani ? Pedagang Pengumpul ? Konsumen; Saluran 2 ? Petani ?
Pedagang Pengumpul ? Pedagang Pengecer ? Konsumen; Saluran 3 ? Petani
Pedagang Pengumpul ? Pedagang Besar ? Pedagang Pengecer ? Konsumen. (4)
Marjin pemasaran cabai rawit yaitu saluran I marjin pemasaran sebesar Rp.6.000,
saluran II marjin pemasaran sebesar Rp.13.000, dan saluran ke III marjin
pemasaran sebesar Rp.25.000. (5) Farmer?s share pemasaran cabai rawit pada
Saluran I adalah 86,96%, kemudian farmer?s share pada Saluran II sebesar
75,47% dan farmer?s share pada Saluran III sebesar 61,53%. Dari ketiga saluran
tersebut semuanya masuk dalam kategori efisien. (6) Efisiensi pemasaran cabai
rawit pada Saluran I adalah 1,30%, kemudian efisiensi pemasaran pada Saluran II
sebesar 1,21% dan efisiensi pemasaran pada Saluran III sebesar 2,57%. Dari
ketiga saluran tersebut semuanya masuk dalam kategori efisien dan yang paling
efisien dimiliki oleh saluran pemasaran II sebesar 1,21%. (7) Profitability index
pemasaran cabai rawit yang paling efisien dimiliki oleh saluran pemasaran II
karena memiliki angka profitability index yang tertinggi yaitu 9,83, yang kedua
saluran pemasaran I dengan angka profitability index yaitu 9,00 dan yang terakhir
pada saluran pemasaran III dengan angka profitability index yaitu 4,81.