Abstract :
Ketahanan pangan merupakan salah satu dari pembangunan nasional yang menjamin tersedianya pangan yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Suatu komunitas atau rumahtangga dikatakan aman pangan apabila tidak mengalami kelaparan dan tidak melakukan pembatasan pangan. Akses, ketersediaan dan pemanfaatan pangan merupakan aspek kunci dalam mencapai ketahanan pangan dan didukung oleh ketersediaan infrastruktur fisik seperti akses jalan dan jembatan. Ketersediaan lahan produktif, irigasi, gudang, gudang pangan, dan pasar. Ada tiga kelompok akses terhadap pangan: akses fisik, akses ekonomi, dan akses sosial.
Tujuan penelitian yaitu: 1). Menganalisis tingkat akses pangan rumahtangga petani pada tipe agroekosistem pesisir. 2). Menganalisis model akses pangan rumahtangga petani pada tipe agroekosistem pesisi 3). Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi akses pangan rumahtangga pada tipe agroekosistem pesisir.. Pemilihan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan di daerah ini memiliki potensi akses pangan yang baik. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2024. Adapun yang menjadi Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh masyarakat petani yang ada di Desa Pa?lalakkang, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar yang berjumlah 219 petani. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang petani menggunakan metode purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah tingkat akses pangan rumahtangga petani pada tipe agroekosistem pesisir, faktor-faktor yang mempengaruhi akses pangan rumahtangga petani pada tipe agroekosistem pesisir dan model akses pangan rumahtangga petani pada tipe agroekosistem pesisir. Hasil penelitian menunjukkan 1). Tingkat akses pangan rumahtangga petani pada tipe agroekosistem pesisir di Desa Pa?lalakkang, memiliki nilai akses fisik 78,04 berada pada kategori agak tahan pangan, akses ekonomi 52,51 berada
pada kategori rawan pangan dan akses sosial 48,90 berada pada kategori rawan
pangan sehingga jumlah rata-rata tingkat akses pangan sebesar 59,82 hal ini
menunjukan bahwa akses pangan rumhatangga petani berada pada kategori agak
rawan pangan. 3). Model akses pangan rumahtangga petani pada tipe
agroekosistem pesisir di Desa Pa?lalakkang, Kecamatan Galesong, Kabupaten
Takalar memiliki hasil analisis PLS diperoleh nilai koefisien determinasi
( sebesar 0,905 yang diartikan 90,5% tergolong kuat, baik dan dapat diterima.
Model akhir akses pangan rumahtangga, akses pangan (Y) terdiri dari 2 variabel
signifikan yaitu akses fisik dan akses sosial. 2). Faktor-faktor yang mempengaruhi
akses pangan rumahtangga pada tipe agroekosistem pesisir di Desa Pa?lalakkang
yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap (akses pangan) yaitu pengaruh
(akses fisik) X1 terhadap (akses pangan) Y dimana nilai P-Values = 0,000 < 0.05,
maka dapat disimpulkan akses fisik berpengaruh signifikan terhadap akses
pangan, pengaruh (akses sosial) X3 terhadap (akses pangan) Y dimana nilai PValues
= 0,007 < 0.05, maka dapat disimpulkan akses sosial berpengaruh
signifikan terhadap akses pangan. Faktor-faktor yang berpengaruh tidak
singnifikan terhadap akses pangan, yaitu pengaruh (akses ekonomi) X2 terhadap
(akses pangan) Y dimana nilai P-Values = 0,273 > 0.05, maka dapat disimpulkan
akses fisik berpengaruh tidak signifikan terhadap akses pangan.