DETAIL DOCUMENT
Model Akses Pangan Rumahtangga Pada Tipe Agroekosistem Pegunungan di Kabupaten Enrekang (Studi Kasus di Desa Buttu Batu, Kecamatan Enrekang)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Muslim Indonesia
Author
Ishak, Ishak
Subject
S Agriculture (General) 
Datestamp
2024-08-14 07:40:23 
Abstract :
Akses pangan rumahtangga dengan pendekatan akses fisik, ekonomi dan sosial maka indikator yang digunakan adalah pendapatan rumahtangga, alokasi pendapatan untuk konsumsi pangan, alokasi pendapatan non pangan, serta terhadap transpotasi, akses terhadap air bersih dan akses terhadap kesehatan. Namun dimikian kondisi rill yang terjadi di sulawesi selatan menunjukan bahwa masih terdapat beberapa wilayah dimana masyarakatnya memiliki tingkat pendapatan yang rendah terutama petani di wilayah pegunungan sehingga akses pangan rumahtanga petani masih rendah. Akses fisik yang membatasi akses pangan diantaranya terkait sarana dan prasarana distribusi, infrastruktur daerah, dan tingkat produksi pangan. Pada aspek ekonomi faktor yang terkait akses yaitu pendapatan, harga pangan dan non pangan. Sementara pada aspek sosial faktor terkait akses adalah preferensi terhadap makanan, Pendidikan dan pengetahuan tentang pangan dan gizi, serta konflik sosial/perang Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui akses pangan rumahtangga petani pada tipe agroekosistem pegunungan di Desa Buttu Batu, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, (2) Menganalisis tingkat akses pangan rumahtangga petani berdasarkan pada tipe agroekosistem pegunungan di Desa Buttu Batu, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, (3) Mengetahui model akses pangan rumahtangga petani pada tipe agroekosistem pegunungan di Desa Buttu Batu, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, (4) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi akses pangan pangan rumahtangga petani pada tipe agroekosistem pegunungan di Desa Buttu Batu, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang. Penelitan ini dilaksanakan di Desa Buttu Batu, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang yang dimulai pada bulan Maret sampai Mei 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani yang telah berumahtangga. Pengambilan sampel pada penelitian ini sebanyak 100 orang petani yang vii dilakukan secara purposive sampling dengan kriteria petani yang telah berumahtangga dan memiliki anggota keluarga.Analisis data yang digunakan yaitu analisis tingkat akses pangan rumahtangga petani dan analsis smart PLSSEM. Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa (1) Akses pangan rumahtangga pada tipe agroekosistem pegunungan terdiri 3 komponen yaitu akses fisik terdiri dari jarak tempuh, kondisi jalan dan jenis kendaraan. Akses ekonomi terdiri dari pendapatan kepala keluarga, pendapatan istri, pendapatan anggota keluarga, alokasi pendapatan untuk pangan, alokasi pendapatan untuk non pangan. Akses sosial terdiri dari bantuan pangan pemerintah dan bantuan pangan rumahtangga tetangga., (2) Tingkat petani pada tipe agroekosistem pegunungan di Kabupaten Enrekang di peroleh nilai rata-rata tingkat akses pangan sebesar 135,63 angka ini menunjukan bahwa akses pangan berada pada kategori agak rawan pangan, (3) Model akses pangan rumahtangga pada tipe agroekosistem pegunungan terdiri dari akses fisik (X1) yaitu jarak tempuh (X1.1), kondisi jalan (X1.2). Akses ekonomi (X2) yaitu pendapatan kepala keluarga (X2.1), pendapatan istri (X2.2), alokasi pendapatan untuk non pangan (X2.5). Akses sosial yaitu bantuan pangan pemerintah (X3.1), bantuan pangan rumahtangga tetangga (X3.2) terhadap akses pangan (Y), (4) Faktor-faktor yang mempengaruhi akses pangan pangan rumahtangga petani pada tipe agroekosistem pegunungan di Kabupaten Enrekang yakni akses fisik dan akses ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap ketahanan pangan, dan akses sosial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap akses pangan 
Institution Info

Universitas Muslim Indonesia