Abstract :
Latar belakang: Fraktur merupakan putusnya atau terputusnya kontinuitas
jaringan pada tulang yang disebabkan oleh tekanan di luar kemampuan tulang
untuk menahannya. Dimana kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi,
morbiditas yang lama dan juga kecacatan apabila tidak mendapatkan penanganan
yang baik. Tindakan medis yang dapat dilakukan yaitu Open Reduction Internal
Fixation (ORIF) yang bertujuan untuk mengembalikan posisi tulang dan
mengurangi lamanya rawat inap di rumah sakit serta pasien lebih cepat kembali ke
pola kehidupan yang normal.
Tujuan: Untuk Mengetahui Penerapan Tindakan Orif Pada Pasien Dengan
Fraktur 1/3 Distal Femur Dextra Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Labuang Baji
Makassar.
Metode: Studi kasus yang menjelajahi suatu masalah atau temuan yang terperinci.
melakukan pengambilan data yang luas serta menyertakan beragam asal usul
informasi. Riset kasus ini dilakukan pada 1 pasien yaitu Tn. R dengan diagnosa
fraktur 1/3 distal femur dextra.
Hasil Asuhan Keperawatan: Setelah di berikan asuhan keperawatan dengan
intervensi manajemen nyeri yaitu pemberian Teknik nafas dalam selama 1 x 20
menit pada pasien dengan tindakan medis ORIF belum teratasi. selain itu pada
tahap operatif mempunyai beberapa diagnosa keperawatan lainnya yang
ditemukan yaitu Ansietas, Nyeri akut, risiko pendarahan, dan gangguan mobilitas
fisik.
Kesimpulan: Berdasarkan tindakan medis Open Reduction Internal Fixation
yang telah diberikan pada klien mampu mengembalikan tulang yang mengalami
fraktur. untuk permasalah keperawatan yang muncul yaitu nyeri akut yang
dirasakan berkurang setelah pemberian Teknik napas dalam akan tetapi pada
gangguan mobilitas fisik intervensi dukungan ambulasi yang diberikan belum
teratasi dengan baik maka dalam hal ini penulis menyarankan untuk pihak rumah
sakit dapat mengoptimalkan pelayanan asuhan keperawatan khususnya pada
intervensi dukungan ambulasi pada pasien-pasien post op Fraktur 1/3 distal femur
dextra