Abstract :
Latar Belakang: Fraktur menjadi peringkat pertama dalam kasus trauma dan
cidera. Fraktur terjadi dikarenakan hantaman langsung sehingga sumber tekanan
lebih besar dari pada yang bisa diserap, ketika tulang mengalami fraktur maka
struktur sekitarnya akan ikut terganggu, Bila tidak ditangani segera dan tepat dapat
menyebabkan nyeri, kerusakan jaringan lunak, dan perdarahan lebih lanjut karena
gerakan fragmen patahan tulang. Salah satu tindakan pada patah tulang bisa
dilakukan dengan operasi maupun tanpa tindakan operasi dan umumnya pasien
merasakan nyeri, selain penatalaksanaan farmakologis nyeri dapat teratasi dengan
pemberian terapi non farmakologi seperti terapi relaksasi nafas dalam yang
dikombinasikan dengan terapi murotal qur?an. Pada kasus ini digunakan metode
rancangan berupa menilai intensitas nyeri klien dengan fraktur mandibula sebelum
dan sesudah diberikan tindakan non faramakologis. Hasil: intensitas nyeri yang
dirasakan pasien sebelum diberikan terapi non farmakologis berupa terapi
relaksasi nafas dalam yang dikombinasikan dengan murotal qur?an berada di skala
7 dan setelah diberikan terapi intensitas nyeri pasien berada pada skala 5.
Kesimpulan: Hal ini berarti berpengaruh dalam menurunkan intensitas nyeri pada
pasien dengan diagnosa nyeri akut akibat fraktur mandibula di IGD RSUD Syekh
Yusuf Gowa.
Background: Fractures are the first rank in cases of trauma and injury.
Fractures occur due to a direct blow so that the source of pressure is greater than
can be absorbed. When a bone is fractured, the surrounding structure will be
disrupted. If not treated immediately and appropriately, it can cause pain, soft
tissue damage, and further bleeding due to the movement of the fractured bone
fragments. . One of the procedures for bone fractures can be done with surgery or
without surgery and generally patients feel pain, apart from pharmacological
management, pain can be resolved by providing non-pharmacological therapy
such as deep breathing relaxation therapy combined with murotal qur'an therapy.
In this case, a design method was used in the form of assessing the pain intensity
of a client with a mandibular fracture before and after being given non-
pharmacological treatment. Results: and the results found showed the intensity of
pain felt by the patient before being given non-pharmacological therapy in the
form of deep breathing relaxation therapy combined with murotal Qur'an. on a
scale of 7 and after being given therapy, the patient's pain intensity was on a scale
of 5. Conculusion: This means that it had an effect in reducing the intensity of
pain in patient with a diagnosis of acute pain due to mandibular fracture in the
emergency room at Syekh Yusuf Gowa Hospital.